Rabu, Juni 18, 2025

Mengoptimalkan Potensi Lokal: Kontribusi UMKM Bali dalam Ekonomi Regional dan Global

Share

PanenTalks, Denpasar -Menjelang perhelatan akbar Bali Jagadhita 2025, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menggelar onboarding UMKM pada 28-29 April 2025.

Bertajuk “Wujudkan UMKM Hijau, UMKM Digital, UMKM Mendunia”, inisiatif ini menjadi motor penggerak bagi UMKM Pulau Dewata untuk mengakselerasi transformasi digital, mengadopsi prinsip keberlanjutan dan praktik ramah lingkungan, serta memperluas cakupan pasar hingga kancah global.

Pembukaan acara ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan utama, termasuk Direktur Konten Digital Kementerian Ekonomi Kreatif Yuana Rochma Astuti, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Butet Linda H. Panjaitan, dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali Wayan Ekadina.

Sinergi lintas sektor ini semakin diperkuat dengan kehadiran perwakilan Otoritas Jasa Keuangan, Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Bali, sektor perbankan, dan berbagai asosiasi pengusaha UMKM. Sebanyak 50 UMKM dari beragam lini usaha di Bali turut ambil bagian dalam kegiatan yang berlangsung di Grha Tirta Gangga, Bank Indonesia Bali ini.

Dalam sambutannya, Butet Linda H. Panjaitan menegaskan ketahanan ekonomi Bali yang solid, tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang impresif sebesar 5,48% pada tahun 2024 dan inflasi yang terkendali di angka 1,89% per Maret 2025.

Guna menjaga momentum pertumbuhan yang tinggi dan berkelanjutan ini, Bank Indonesia Bali kembali menghadirkan Bali Jagadhita pada Juni 2025, dengan fokus strategis pada penguatan perdagangan, investasi, pariwisata, dan ekonomi hijau.

Sebagai prelude menuju puncak Bali Jagadhita 2025, serangkaian kegiatan pilar perdagangan telah digulirkan, termasuk Pre-Onboarding UMKM dan Bali Business Matching.

“Kegiatan ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan UMKM Bali yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan,” ungkap Butet.

Wayan Ekadina menyampaikan apresiasi mendalam kepada Bank Indonesia atas inisiasi Bali Jagadhita 2025 dan Onboarding UMKM Bali. Ia menilai program onboarding ini sangat relevan dalam mempercepat transformasi digital UMKM Bali, yang diharapkan akan memacu inovasi, meningkatkan daya saing, dan mendorong keberlanjutan usaha.

Program ini juga sejalan dengan visi pembangunan Bali, “Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” yang menempatkan UMKM sebagai fondasi utama.

“Penguatan UMKM memerlukan kolaborasi erat antara pelaku UMKM, lembaga keuangan, dan seluruh stakeholders agar dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Bali dan berkontribusi signifikan pada target pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh Ekadina.

Senada dengan hal tersebut, Yuana Rochma Astuti mengapresiasi penyelenggaraan Onboarding UMKM Bali yang sejalan dengan upaya Kemenekraf dalam mempercepat digitalisasi sektor ekonomi kreatif. Di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan, digitalisasi menjadi kunci bagi UMKM untuk terus bertumbuh dan memperluas jangkauan pasar.

“Ekonomi kreatif Indonesia terus menunjukkan perkembangan signifikan, dengan munculnya subsektor baru seperti konten digital, artificial intelligence (AI), serta jasa teknologi informasi dan komputer, yang menjadi fokus utama Kemenekraf dalam mendorong inovasi ekonomi kreatif berbasis digital,” jelas Yuana.

Ia juga menyoroti peran penting Bank Indonesia dalam mempercepat digitalisasi sistem pembayaran melalui QRIS, yang dinilai memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat daya saing nasional di era perdagangan global.

Bali Jagadhita 2025, sebagai strategic flagship event tahunan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali yang kini memasuki tahun keenam, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kalender pariwisata Bali.

Mengusung tema “Integrating All, Empowering All”, Bali Jagadhita tahun ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi inklusif antara seluruh pemangku kepentingan di Bali, mulai dari pemerintah daerah, pelaku usaha, perbankan, komunitas lokal, hingga akademisi, demi mengakselerasi transformasi ekonomi Bali yang berkelanjutan dan hijau.

Tema ini juga mencerminkan upaya pemberdayaan seluruh elemen masyarakat melalui program peningkatan kapasitas, perluasan akses sumber daya, dan penciptaan peluang partisipasi aktif. Dengan sinergi ini, diharapkan setiap stakeholder dapat memberikan kontribusi optimal sekaligus merasakan manfaat nyata dari pembangunan ekonomi Bali yang dinamis dan berkelanjutan. (*)

Read more

Local News