PanenTalks , Kulon Progo – Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan, menyerukan modernisasi sektor pertanian di wilayahnya.
Langkah ini bukan hanya bertujuan untuk menyukseskan Program Ketahanan Pangan di Kabupaten Kulon Progo, tetapi juga sebagai respons positif terhadap program-program ketahanan pangan yang dicanangkan di tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Padi ditanam dengan sistem memakai alat tanam, bukan secara manual (Transplanter), untuk meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga. Untuk 1 hektar lahan bisa selesai 2 jam sedang kalau manual butuh 5-6 orang membutuhkan waktu setengah hari.

“Sehingga kalau dihitung secara ekonomis akan terjadi sebuah penyusutan biaya produksinya,” kata Agung saat mengikuti Gerakan Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi secara daring di Balai Penyuluh Pertanian Kapanewon Panjatan, Kulon Progo, Rabu (23/4).
Dalam kesempatan ini, Agung mendorong uji coba varietas padi Gama Pora yang diharapkan cocok dan sesuai untuk dibudidayakan di Kulon Progo. Untuk penyediaan alat dan bibit padi ini Pemkab Kulon Progo bekerja sama dengan Kementrian Pertanian melalui Balai Perakitan Modernisasi Pertanian (BRPM) Yogyakarta.
“Kami juga sangat mendukung dan berharap nantinya Kulon Progo mampu menjadi lumbung pangan sebagai wujud dari program ketahanan pangan nasional,” lanjut Agung.
Selain itu, Agung juga berharap Kulon Progo kembali menjadi pusat penangkar bibit bersertifikasi untuk tingkat DIY maupun nasional yang dulu pernah memiliki 17 penangkar bibit tingkat nasional. Untuk itu ia juga mengajak peran wiramuda di Kulon Progo untuk mensukseskan program ketahanan pangan. Salah satunya melalui program Taruna Tani, yang di DIY akan difokuskan di Kulon Progo.
“Bertani itu tidak memalukan, bertani itu tetap bisa sejahtera bisa kaya, asalkan dilakukan dengan sepenuh hati dan dengan satu teknologi yang benar,” pesan Agung.

Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto terkait dengan modernisasi di sektor pertanian saat melakukan tanam padi di Sumatra Selatan. Hal tersebut sangat membantu petani.
“Tadi saya menyaksikan penanaman menggunakan drone,yang tadinya waktu 25 hari hari untuk 1 hektare namun sekarang dengan modernisasi ini bisa dalam 1 hari selesai 25 hektar,” kata Prabowo.

Prabowo berharap peningkatan ini Indonesia bisa swasembada pangan dan mampu menjadi lumbung pangan dunia. (*)
Editor: Rahmat