Rabu, Juni 18, 2025

Menkes Budi Gunadi Kini Wajibkan Rekrutmen PPDS Pakai Tes Psikologi

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Menteri Kesehatan RI (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menanggapi pelanggaran etik dan disiplin oleh tenaga medis, khususnya calon dokter spesialis.

Belakangan muncul di media sosial, terkait kasus-kasus pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum calon dokter di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Sebelumnya diketahui, kasus pelecehan yang melibatkan calon dokter spesialis itu salah satunya yakni skandal pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh residen anestesi di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Priguna Anugerah Pratama (PAP). 

Dalam kasus berbeda, Polres Metro Jakarta Pusat (Polres Jakpus) juga sempat menangkap peserta PPDS di Universitas Indonesia (UI) diduga merekam seorang mahasiswi sedang mandi. 

Budi mengaku sangat menyesalkan kejadian tak etis itu terjadi di dunia kedokteran.

“Kami menyesalkan sekali, kejadian-kejadian yang berdampak, bukan hanya bagi peserta didik, tapi bagi masyarakat semua,” ungkap Budi saat konferensi pers secara daring, pada Senin, 21 April 2025.

“Untuk itu, kami merasa harus ada perbaikan yang serius, sistematis, dan konkret bagi pendidikan program dokter spesialis ini,” sambungnya.

Budi kemudian mengklaim, pihaknya akan mewajibkan para peserta PPDS untuk melakukan tes psikologis terlebih dahulu. 

Menkes RI itu menilai, hal tersebut agar dapat mengetahui kondisi kejiwaan dan kesiapan peserta PPDS untuk melakukan pendidikan dan melayani masyarakat.

“Saya minta transparansi rekrutmen ini dilakukan dengan baik. Jadi tidak ada lagi preferensi khusus kita salah pilih,” terang Budi.

“PPDS di rumah sakit tidak dilakukan langsung oleh konsulen, tapi dilakukan oleh senior, sehingga ini tidak memberikan kualitas yang kita inginkan,” tungkasnya. (*)

Read more

Local News