Sabtu, November 15, 2025

Menko AHY Tegaskan Pembangunan Harus Merata dan Tak Timbulkan Ketimpangan Wilayah

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menekankan bahwa pembangunan infrastruktur tidak boleh menimbulkan ketimpangan antar wilayah.

Ia menyebut, infrastruktur bukan sekadar proyek fisik, tetapi bagian dari strategi besar untuk pemerataan pembangunan di seluruh penjuru Indonesia.

“Pembangunan tidak boleh menimbulkan ketimpangan antar wilayah,” ujar AHY saat menyampaikan kuliah umum bertajuk “Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan yang Strategis untuk Pembangunan Nasional” di Auditorium SGLC Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM).

Menurut AHY, prinsip pembangunan harus mencakup keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, kepedulian terhadap masyarakat miskin, dan pelestarian lingkungan. Ia menyampaikan bahwa lima strategi dasar telah siap untuk memperkuat pembangunan nasional.

Dari kelima strategi tersebut, AHY memberi penekanan khusus pada pentingnya pendidikan yang adaptif, riset dan inovasi untuk solusi berkelanjutan, serta pengabdian kepada masyarakat.

“Lalu infrastruktur hijau dan berketahanan terhadap bencana serta tata kelola pemerintahan yang baik. Kalau ini semua berjalan, kita sedang menyiapkan Indonesia yang lebih resilien, inklusif, inovatif, dan kompetitif di tingkat global,” ujar dia.

Lebih lanjut, AHY menyoroti bahwa pembangunan infrastruktur harus mengarah pada ketahanan, keberlanjutan, dan kesejahteraan masyarakat. Ia mengingatkan bahwa dunia tengah menghadapi tantangan besar seperti krisis sumber daya, perubahan iklim, serta pertumbuhan populasi global yang dalam perkiraan mencapai 10 miliar jiwa pada tahun 2050.

“Krisis pangan, energi, dan air bersih akan semakin besar. Karena itu, pembangunan infrastruktur harus berorientasi pada ketahanan, keberlanjutan, dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

AHY juga menyampaikan pentingnya memanfaatkan momentum demographic dividend yang dimiliki Indonesia. Ia menilai bahwa keberhasilan pembangunan sangat bergantung pada kualitas pendidikan dan keterampilan generasi muda. Dalam hal ini, peran universitas menjadi sangat vital.

“Kampus masa depan yang berkelanjutan adalah kampus yang mampu menjawab jenis pekerjaan baru dan keterampilan sumber daya manusia di abad ke-21,” ujarnya.

Mendukung hal tersebut, Rektor UGM Prof. Ova Emilia menekankan bahwa infrastruktur merupakan fondasi penting dalam pembangunan nasional. Infrastruktur tidak hanya untuk pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami yakin universitas berperan besar sebagai pusat research and development dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan wilayah nasional. Melalui karya-karya inovatif dari fakultas dan bidang, UGM terus berkomitmen untuk menghadirkan riset dan inovasi yang mendukung pembangunan berkelanjutan,” kata Rektor.

Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik UGM Prof. Selo Ph.D., juga menyampaikan komitmennya dalam mendukung pembangunan nasional melalui riset dan inovasi di berbagai bidang, khususnya pertanahan dan pertanian.

“Kami mendukung seluruh bidang penelitian dan inovasi sehingga dapat terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa,” tutur Selo. (*)

Read more

Local News