Rabu, Juni 18, 2025

Menko Zulhas: Presiden Prabowo Ingin Percepatan dalam Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih

Share

PanenTalks, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto berharap ada percepatan dalam pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) saat menggelar rapat koordinasi membahas strategi quick win di Kementerian Koordinator Pangan, Jakarta, Kamis, 10 April 2025.

Strategi quick win mencakup percepatan pembentukan koperasi, penyediaan layanan dasar, dan penguatan unit usaha wajib koperasi. Zulhas yang ditugaskan Presiden sebagai koordinator dalam percepatan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih menyatakan bahwa semua itu diharapkan berjalan sinergis dan terintegrasi tanpa tumpang tindih antar program kementerian/lembaga.

Demi tidak ada tumpan tindih, rakor dihadiri sejumlah kementerian, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Sosial, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Koperasi, Kepala Badan Pangan Nasional, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

“Presiden Prabowo ingin ada percepatan dalam pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Saya diminta melakukan koordinasi dengan adanya penambahan satgas yang akan bertugas sehari-hari,” kata Menko Bidang Pangan.

Zulhas, lebih lanjut, mengatakan bahwa ‘Koperasi Desa Merah Putih adalah koperasi milik pemerintah desa atau milik masyarakat desa’. Terkait dengan penyediaan anggaran atau pendanaan untuk Koperasi Desa Merah Putih akan diatur Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN.

Dengan adanya harapan dari Presiden terkait percepatan pembentukan, Menko Bidang Pangan menyatakan akan ditindaklanjuti. Zulhas memprediksi koperasi sudah terbentuk pada bulan Juni atau Juli 2025.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo meminta ada percepatan pembentukan KopDes Merah Putih. Hal itu tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

Presiden juga berharap pengelolaan koperasi harus dilakukan secara optimal dan profesional. “Ini berdasarkan pengalaman yang lalu sehingga koperasi harus dikelola dengan baik dan profesional,” ucapnya.

“Koperasi Desa ini merupakan program yang baik dan cita cita bersama negeri. Pasalnya ekonomi kita harus berdasarkan gotong royong,” kata Zulhas menegaskan.

Koperasi Desa Merah Putih dirancang menjadi pusat aktivitas ekonomi desa, meliputi pengelolaan sembako murah, apotek desa, klinik, simpan-pinjam, serta distribusi pangan.

Dengan peran yang luas, Zulhas menuturkan bila Kopdes Merah Putih tidak hanya berfungsi sebagai wadah usaha tetapi juga sebagai alat strategis negara dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Saat ini terdapat 72.456 desa di Indonesia, namun baru sekitar 32.416 desa yang memiliki koperasi aktif. Melalui program Kopdes Merah Putih, pemerintah menargetkan pembentukan atau revitalisasi 80.000 koperasi desa dalam beberapa tahun ke depan.

Program Koperasi Desa Merah Putih diharapkan menjadi tonggak penting (National Legacy) dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan desa sebagai bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045. (*)

Read more

Local News