PanenTalks, Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan Indonesia saat ini sudah memiliki sekitar 300 ribu petani muda.
“Regenerasi petani merupakan sebuah keharusan,” kata dia, mengutip laman pertanian.go.id, Kamis 4 September 2025.
Oleh karena itu, Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen untuk terus membina, memfasilitasi, sekaligus membuka ruang inovasi bagi petani muda. Menariknya, ada petani muda memiliki omzet sampai Rp10 Miliar per tahun.
“Ada juga yang Rp5 Miliar per tahun. Ini harus kita kawal, kita bina, karena mereka inilah yang menggerakkan ekonomi kerakyatan di daerah,” kata dia.
Ia menambahkan, bonus demografi dimiliki Indonesia adalah peluang emas untuk mempercepat transformasi pertanian. Generasi muda dapat menjadi motor penggerak lahirnya pertanian maju, berkelanjutan, sekaligus bernilai ekonomi tinggi melalui inovasi dan digitalisasi.
Semangat tersebut juga tercermin dalam Tani on Stage (TOS), sebuah talkshow interaktif mempertemukan gagasan kebijakan, inovasi teknologi, dan antusiasme mahasiswa terhadap masa depan pertanian. Mengusung tema “Peran Anak Muda untuk Ketahanan Pangan Bangsa”, kegiatan digelar di Graha Widya Wisuda, IPB University, dengan peserta lebih dari 250 peserta.
Dekan Fakultas Pertanian IPB University, Suryo Wiyono mengatakan, pertanian modern membutuhkan tiga pilar utama yakni, teknologi, jaringan, dan pendanaan. Ia memperkenalkan program studi baru Smart Agriculture yang disiapkan untuk melahirkan lulusan yang mampu menguasai smart technology dan precision farming.
“Pertanian jangan hanya dipahami sebatas bercocok tanam. Pertanian mencakup produksi, perencanaan, pembiayaan, distribusi hingga pemasaran. Kata kuncinya adalah inovasi,” kata dia.
Selain itu, mahasiswa juga diajak melihat peluang luas di sektor agribisnis. Mulai dari smart farming, urban farming, industri benih, jasa alsintan, hingga digital marketing. Sejumlah karya inovasi mahasiswa, seperti media tanam hidroponik berbasis mikroba hingga aplikasi peramalan cuaca otomatis menjadi bukti generasi muda mampu menghadirkan solusi nyata bagi ketahanan pangan. (*)