Senin, September 29, 2025

Mentan Percepat Target Swasembada Pangan Nasional

Share

PanenTalks, Pangkep – Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan komitmennya untuk mempercepat swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan hal itu saat menghadiri kegiatan tanam jagung bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Sabtu (27/9/2025).

“Kami tidak boleh menyerah. Justru dalam tekanan itulah lahir keberhasilan. Hari ini Indonesia tidak lagi impor beras, jagung, maupun komoditas utama lainnya. Stok pangan kita bahkan tertinggi sepanjang sejarah,” ujar Mentan Amran.

Ia menambahkan, target swasembada pangan yang awalnya diproyeksikan empat tahun kini dipercepat menjadi tiga tahun, bahkan ditargetkan bisa dicapai hanya dalam satu tahun.

Mentan juga menegaskan pentingnya hilirisasi. “Indonesia sangat kaya. Kelapa, kakao, hingga gambir bisa menjadi penopang besar perekonomian jika diolah di dalam negeri. Presiden telah menugaskan hilirisasi dengan nilai investasi Rp371 triliun dan menyerap 8 juta tenaga kerja. Ini adalah langkah menuju Indonesia emas,” jelasnya.

Selain itu, Mentan menegaskan perlindungan terhadap petani. “Tidak ada ruang bagi mafia yang menipu petani kecil dan rakyat kecil. Selama saya Menteri, impor pangan akan kita hentikan bila produksi dalam negeri mencukupi,” tegasnya.

Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyatakan dukungan penuh. “Sulawesi Selatan satu suara mendukung penuh kebijakan Presiden dan Kementan. Kami siap menjadi penopang utama swasembada pangan nasional,” ungkapnya.

Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung juga memberikan apresiasi. “Indonesia sejatinya negeri agraris. Kini, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Menteri Amran, kita kembali pada jati diri bangsa. Tidak ada lagi impor beras dan kebutuhan pokok lain. Ini bukan hanya capaian teknis, tetapi kebangkitan harga diri bangsa,” ujarnya.

Menurutnya, kebijakan pemerintah menaikkan harga gabah menjadi Rp6.500 per kilogram adalah sejarah baru. “Petani kini benar-benar merasakan penghargaan atas kerja kerasnya. Konsumen juga terlindungi karena Bulog hadir dengan pasar murah. Tidak ada pertentangan antara kesejahteraan petani dan keterjangkauan harga bagi masyarakat,” tegasnya.

Tamsil menambahkan, pengakuan dunia internasional turut menguatkan capaian ini. “Bahkan Malaysia, Amerika Serikat, hingga FAO memberikan pengakuan. Artinya, kita tidak hanya berhasil di dalam negeri, tapi juga diperhitungkan di tingkat global,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Mentan juga menyerahkan bantuan benih, alsintan, dan fasilitas pascapanen kepada petani. Bantuan ini diharapkan mampu meningkatkan produksi pangan daerah dan memperkuat kemandirian bangsa.

Read more

Local News