Rabu, Juni 18, 2025

Mentan Tekankan Pentingnya Luas Tanam Bertambah

Share

PanenTalks, Semarang – Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman memastikan peningkatan signifikan pada produksi pada nasional tahun 2025.

“Pentingnya pengawasan harian terhadap capaian tanam,” ungkap Mentan Andi, dalam rapat evaluasi Luas Tambah Tanam (LTT), optimasi lahan (oplah), serta program cetak sawah rakyat (CSR) dan padi gogo di Jakarta, Rabu 9 April 2025, dilansir dari laman pertanian.go.id.

Dia menyebutkan, capaian bulan Maret 2025 meningkat dari 900-an ribu hektare menjadi lebih dari 1,2 juta hektare dibandingkan tahun sebelumnya. Dikatakan, pemantauan terhadap LTT harus dilakukan secara harian untuk menjamin tercapainya target swasembada.

“Kami menargetkan LTT minimal 1,6 juta hektare dan pentingnya peran semua pihak dalam menjaga ritme. Kalau mau pangan terpenuhi, harus evaluasi harian, bukan bulanan,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, dia mengapresiasi lonjakan serapan gabah oleh Bulog disebut meningkat hingga 2.000 persen dibandingkan periode sebelumnya. Data dari BPS, lanjutnya, menunjukkan capaian produksi saat ini merupakan tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Ia juga menyoroti penindakan terhadap praktik mafia pangan telah menyeret lebih dari 20 tersangka.

“Presiden memerintahkan untuk berantas korupsi dan mafia. Kami bekerja untuk rakyat, berpihak pada rakyat kecil tanpa membedakan suku dan agama, demi tegaknya merah putih di sektor pangan,” ujarnya tegas.

Mentan menegaskan, kegiatan evaluasi ini akan dilakukan secara rutin dan intensif. Setiap penurunan produksi akan direspons dengan pemanggilan penanggung jawab program di daerah.

Dengan strategi tanam lebih ketat, pengawasan berlapis, serta dukungan kebijakan dari pusat, pemerintah optimistis produksi beras 2025 akan melebihi capaian tahun lalu, bahkan hasil evaluasi angkat tetap (ATAP) menunjukkan kenaikan sebesar 60%. BPS juga mencatat produksi beras dalam 4 bulan ditahun ini mencapai 16,5 juta, tertinggi dalam satu dekade terakhir.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan, perhatian Presiden Prabowo terhadap sektor pertanian sangat besar. “Saya dan Pak Menteri sering mendapat telepon dari Presiden. Memang sektor pangan dan pertanian ini saling berkaitan. Beliau sangat concern terhadap ketahanan pangan kita, ketersediaan pangan bagi rakyat kita, bukan hanya beras tapi yang lain-lainnya juga,” ungkap Sudaryono.

Ia juga menekankan pentingnya LTT karena jumlah hasil produksi sangat ditentukan oleh luas panen. Keberhasilannya sangat ditentukan oleh proses-proses sebelumnya seperti pembibitan dan pembenihan, ketersediaan pupuk dan irigasi memadai.

“Makanya acara hari ini dipimpin Pak Menteri untuk memastikan Luas Tambah Tanam, karena begitu nanam banyak, maka insya Allah panennya pun akan banyak,” katanya.

Dia mengatakan, evaluasi LTT dilakukan setiap hari dan dilaporkan secara nasional. Dalam satu bulan terakhir, menurut Mas Dar, angka harian menunjukkan tren cukup positif. Dari sisi kesejahteraan petani, kata dia, harga gabah disebut mengalami peningkatan signifikan.

“Dulu harga gabah di tingkat petani hanya Rp5.000 hingga Rp5.500 per kilogram, sekarang sudah di atas Rp6.500. Ini tentu membuat petani bahagia,” ujarnya.

Pemerintah, melalui Kementerian Pertanian, juga terus memantau harga gabah secara langsung di setiap kabupaten. Rata-rata nasional saat ini berada pada kisaran Rp 6.520 hingga Rp 6.530 per kilogram. (*)

Read more

Local News