PanenTalks, Yogyakarta – Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH RI, Hanif Faisol Nurofiq, menggaungkan pengelolaan sampah berkelanjutan.
Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan itu saat kunjungan kerjanya ke Yogyakarta baru-baru ini.
Merujuk pada amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, Menteri Hanif menyerukan penguatan pengelolaan sampah dari hulu.
Pihaknya mendesak Pemerintah Daerah untuk memperbanyak bank sampah dan menambah jumlah penyuluh lingkungan hidup.
“Kami meminta untuk segera membentuk, membangun bank sampah-bank sampah unit di hulu. Kemudian menambah jumlah penyuluh lingkungan hidup untuk mengedukasi masyarakat tentang pilah dan pilih sampah,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta menunjukkan komitmennya dengan peningkatan signifikan jumlah bank sampah.
Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Supriyanto, menyampaikan, “Saat ini terdapat 701 bank sampah yang tersebar di seluruh Kota Yogyakarta.”
Ia menambahkan bahwa pihaknya terus memfasilitasi dan mendorong kolaborasi antar tokoh dan pengelola bank sampah demi kelancaran pengelolaan.
Supriyanto menekankan bahwa keberhasilan pengelolaan sampah bukan hanya bergantung pada sistem, melainkan pada kesadaran individu.
“Mau sehebat apa pun sistem pengelolaannya, akan sulit jika warga tidak memilah dan mengolah sampahnya sendiri,” ujarnya. Meskipun penanganan sampah di Kota Yogyakarta telah menunjukkan hasil yang cukup baik, upaya memaksimalkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) harus terus ditingkatkan. ***
“Kita semua punya tanggung jawab untuk mengurangi timbulan sampah demi lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” katanya. (*)
Editor: Rahmat
