PanenTalks, Denpasar – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, menekankan langkah-langkah darurat dalam penanganan sampah pascabanjir di Bali.
Menurutnya, sampah-sampah ini akan diperlakukan secara khusus sebagai sampah spesifik bencana.​
“Semua sampah selama paling lama satu bulan itu semua diangkut ke TPA Suwung untuk dilakukan penanganan di sana,” jelas Hanif saat mendampingi Gubernur Bali, Wayan Koster, membersihkan sisa banjir di kawasan Pasar Badung dan Pasar Kumbasari.
Dia menambahkan, butuh beberapa hari untuk membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat sungai dan drainase.​Perluasan Hutan dan Penanganan Sampah dari Sumber​.
Hanif menilai kondisi alam Bali saat ini tidak mampu menahan curah hujan tinggi, yang merupakan dampak dari perubahan iklim yang dramatis.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya upaya mengembalikan kemampuan alam Bali, salah satunya dengan perluasan cakupan hutan di area hulu sungai.​Selain itu, ia juga menyoroti permasalahan sampah krusial di Bali.
Hanif memberikan dukungan penuh terhadap program penanganan sampah dari sumber yang dicanangkan oleh Gubernur Bali.
“Langkah-langkah yang dilakukan Bapak Gubernur melalui penyelesaian sampah di sumber agar terus wajib dimasifkan karena buktinya sudah seperti ini,” tegasnya, menyoroti bahwa dampak banjir yang terjadi menunjukkan pentingnya program tersebut
Sebelumnya, Kementerian LHK telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan Forkompimda untuk menyusun strategi dan pendanaan dalam penanganan sampah di Bali. Hanif berharap implementasi dari rencana ini dapat segera terlaksana dan terus dikawal.(*)
