Minggu, Juli 27, 2025

Menteri UMKM Persilakan Pengemudi Pindah Platform Lain

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Menteri Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengatakan, para pengemudi ojek online bisa memilih platform atau aplikator lain menerapkan potongan tarif lebih rendah.

Hal ini menyikapi polemik terkait potongan aplikasi ojek online belum lama ini. “Kita jangan terjebak pada polemik-polemik dan dinamika akhirnya membuat salah satu pihak menjadi rugi,” ungkap Maman di Yogyakarta, Minggu 25 Mei 2025.

Dia melanjutkan, inti permasalahan tersebut adalah bagi hasil. Beberapa platfom lain seperti InDrive siap memberikan ruang sesuai dengan harapan pengemudi ojol.

“Kalau memang GoTo tidak bersedia, Grab tidak bersedia, tinggalkan, ada aplikator lain kok contoh pertama Maxim. Maxim siap bagi hasil dengan sistem memang kurang lebih 10 persen,” kata dia.

Platform atau aplikator lain, kata dia, menerapkan potongan tarif lebih rendah dan sesuai dengan preferensi skema bagi hasil mereka.

Jaga Ekosistem UMKM

Di sisi lain, ada ekosistem kemitraan kondusif harus terjalin baik antara pengemudi ojek online, aplikator, dan merchant UMKM.

Maman menyoroti banyak pelaku UMKM bergantung pada layanan pengantaran dari ojek online. Maman menyoroti banyak pelaku UMKM bergantung pada layanan pengantaran dari ojek online tersebut. 

“Kita nggak bisa hanya melihat dari sisi ojek onlinenya, karena hubungan perusahaan aplikatornya dengan prinsip kemitraan. Artinya ojek online harus kita jaga, tapi aplikator juga harus kita jaga,” terang dia.

Dia menegaskan, komitmen pemerintah, aplikator, dan ojek online untuk menjaga hubungan kemitraan kondusif, konstruktif, dan positif. “Sambil nanti pelan-pelan pemerintah akan menyiapkan payung hukum lebih untuk mengakomodasi positioning dengan ojek online,” ujarnya.

Sebelumnya, Komisi V DPR RI menggelar rapat dengar pendapat Umum (RDPU) dengan asosiasi ojek online untuk mendengar masukan dalam rangka penyusunan regulasi transportasi online.

Mengutip dari prediksi penelitian Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS), diperkirakan potensi nilai transaksi kerugian mencapai Rp187,95 miliar. Kondisi ini menggambarkan seberapa besar pentingnya peran para mitra ojol dalam kegiatan ekonomi sehari-hari. (*)

Editor : Hendrati Hapsari

Read more

Local News