PanenTalks, Jakarta –Salah satu langkah strategis yang ditempuh pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan adalah dengan melakukan transformasi sektor pertanian dari tradisional menuju pertanian modern.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa modernisasi pertanian akan menjadi kunci dalam mencapai target tersebut, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
“Dengan pertanian modern, produktivitas bisa meningkat dua kali lipat dan biaya produksi dapat ditekan. Ini menjadi hal yang sangat penting untuk mencapai swasembada pangan,” kata Amran dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.
Sebagai langkah konkret, Kementerian Pertanian baru-baru ini membentuk Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian, tidak lain adalahsebuah lembaga yang akan bertugas untuk melaksanakan perekayasaan, perakitan, pengujian, penyebarluasan, serta penerapan teknologi pertanian modern di Indonesia. Lembaga ini diharapkan menjadi motor penggerak dalam mengakselerasi transformasi pertanian.
Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian, Fadjry Djufry, menjelaskan bahwa lembaga baru ini merupakan hasil transformasi dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP). Tugas pokoknya kini lebih terfokus pada perakitan teknologi dan penerapan modernisasi pertanian untuk mendukung program utama Kementerian Pertanian.
“Standar bidang pertanian yang telah dibangun oleh BSIP akan diperkuat dengan adanya perekayasaan dan perakitan teknologi bermutu tinggi. Teknologi ini nantinya akan disebarluaskan kepada para pengguna untuk mempercepat penerapan modernisasi pertanian di seluruh Indonesia,” ujar Fadjry dalam keterangan tertulisnya.
Fadjry menambahkan bahwa Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian telah memiliki modal yang sangat kuat, yakni pengalaman riset terdahulu, sumber daya manusia yang kompeten, serta laboratorium modern yang sudah tersertifikasi. Hal ini memberikan dasar yang kokoh untuk mengawal implementasi modernisasi pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.
“Kami berawal dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, yang telah menghasilkan berbagai inovasi teknologi, mulai dari varietas unggul hingga alat mesin pertanian. Kini, kami siap mendukung hilirisasi sektor pertanian dan pencapaian swasembada pangan melalui penerapan teknologi yang tepat guna,” tambahnya.
Dalam pelantikan pejabat tinggi madya dan pratama Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian pada 26 Maret 2025, Menteri Pertanian Amran menegaskan pentingnya lembaga ini untuk bekerja keras dalam merancang teknologi pertanian yang lebih efisien. Modernisasi pertanian yang diusung tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Saudara-saudara kami harapkan untuk langsung bekerja keras dan melakukan yang terbaik dalam mencapai target yang telah ditetapkan. Selain peningkatan produksi, kita juga berharap ada dampak positif terhadap kesejahteraan pelaku usaha tani,” tegas Amran saat melantik pejabat tinggi baru di kementeriannya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 2 Tahun 2025, Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian terdiri dari beberapa pusat yang masing-masing memiliki fokus tugas tertentu.
Struktur lembaga ini antara lain mencakup Sekretariat Badan, Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian Tanaman Pangan, Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian Hortikultura, Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian Perkebunan, serta Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Dengan adanya lembaga ini, diharapkan Indonesia dapat mencapai kemajuan pesat dalam sektor pertanian, yang pada gilirannya akan mendukung tercapainya swasembada pangan, mengurangi ketergantungan pada impor, dan meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global.
Pemerintah optimis bahwa melalui inovasi teknologi dan penerapan pertanian modern, Indonesia akan dapat mewujudkan ketahanan pangan yang lebih baik, serta membawa sektor pertanian ke arah yang lebih maju dan berkelanjutan.
