PanenTalks, Denpasar – Menyusul banjir besar yang menelan korban jiwa, Gubernur Bali Wayan Koster secara resmi memberlakukan moratorium izin alih fungsi lahan produktif menjadi area komersial.
Kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk memulihkan daya dukung lingkungan Bali yang kian menurun.
Pengumuman tersebut disampaikan seusai rapat gabungan yang dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq, Bupati Badung, Wali Kota Denpasar, serta Forkopimda Provinsi Bali di Denpasar, Sabtu (14/9).
“Mulai tahun ini, sesuai dengan Haluan 100 Tahun Bali, tidak boleh ada lagi alih fungsi lahan produktif untuk kepentingan komersial seperti hotel dan restoran,” tegas Koster. Ia menambahkan, instruksi ini sudah diberikan kepada bupati dan wali kota di seluruh Bali.
Dukungan Menteri LHK dan Kondisi DAS Ayung
Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq menyambut baik kebijakan Gubernur Koster. Ia menyoroti kondisi kritis Daerah Aliran Sungai (DAS) Ayung, yang cakupannya meliputi wilayah padat penduduk seperti Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan.
Menurutnya, dari total 49.500 hektare, tutupan hutan di DAS Ayung hanya tersisa 3%.
“Kapasitasnya untuk menahan curah hujan ekstrem sangat rendah,” ujar Hanif.
Ia juga memaparkan data sejak 2015 hingga 2024, Bali telah kehilangan 459 hektare hutan akibat konversi lahan.
Hanif menegaskan, Bali sebagai destinasi perhatian dunia, harus dijaga dengan ketat, dan tata ruangnya perlu dikaji ulang karena kondisinya sudah sangat rawan.
Pemerintah Provinsi Bali bersama pemerintah kabupaten/kota akan segera melakukan reforestasi dan revegetasi serta evaluasi menyeluruh terhadap tata ruang. Penanganan sampah sisa bencana yang mencapai 210 ton juga akan dipercepat, dengan pembuangan di TPA Suwung.
Presiden Joko Widodo juga telah menginstruksikan percepatan pembangunan fasilitas waste-to-energy (WTE).
Gubernur Koster menekankan banjir ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pihak untuk bertanggung jawab menjaga alam Bali demi keberlanjutan.
“Sungai adalah sumber kehidupan, dan ekosistem Bali harus kita jaga demi generasi yang akan datang,” katanya.
Meskipun demikian, Koster memastikan kondisi Bali tetap aman dan kondusif. Sektor pariwisata berjalan normal dengan kunjungan wisatawan mancanegara stabil di kisaran 21.000 hingga 22.000 orang per hari.
Pemulihan ekonomi bagi pedagang di pasar tradisional yang terdampak, seperti Pasar Badung dan Pasar Kumbasari, juga akan segera dilakukan.
“Kami pastikan penanganan pascabanjir tuntas minggu ini. Bali sudah aman, dan seluruh aktivitas masyarakat maupun wisatawan kembali normal,” tutup Koster. (“)