Selasa, Agustus 19, 2025

Mitigasi Bencana WNA, Kolaborasi Teknologi dan Komunitas

Share

PanenTalks, Yogyakarta – Pemerintah Kota Yogyakarta memperkuat kerja sama di bidang konsuler dan manajemen krisis dengan Australia terkait Mitigasi Bencana WNA. Pemkot Yogya menerima kunjungan Delegasi Kedutaan Besar Australia ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Senin, 11 Agustus 2025. Australian Ambassador to Indonesia, Roderick Brazier, memimpin kunjungan tersebut.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, Wakil Wali Kota, Wawan Hermawan, Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta, Nur Hidayat, dan Kepala Damkarmat, Taokhid menyambut hangat kunjungan tersebut.

Kegiatan ini selaras dengan komitmen Pemkot Yogyakarta dalam penanggulangan bencana. Tidak hanya untuk warga lokal, tetapi juga bagi warga negara asing (WNA) yang tinggal atau berkunjung di Kota Yogyakarta.

Hasto menegaskan kesiapan Kota Yogyakarta tidak hanya dalam aspek teknis penyelamatan. Tetapi juga manajemen komunikasi, perlindungan warga, dan koordinasi lintas sektor, termasuk Mitigasi Bencana WNA dan perlindungan WNA.

“Kami memiliki rencana penanganan khusus bagi WNA, mencakup edukasi rutin di hotel, kampus, pusat wisata, hingga komunitas ekspatriat. Pelatihan penyelamatan, penyediaan pusat panggilan darurat, serta koordinasi intensif dengan perwakilan diplomatik dan konsulat,” ujarnya.

Kekuatan Komunitas Jadi Kunci

Hasto menilai kolaborasi antara teknologi kebencanaan yang dimiliki Australia dengan kekuatan komunitas berbasis masyarakat di Yogyakarta akan menghasilkan sinergi yang kuat.

“Makanya kami senang sekali dan terima kasih. Kita bisa terus bekerja sama untuk memajukan mitigasi bencana dan mempererat persaudaraan,” kata Wali kota menambahkan.

Sementara itu, Nur Hidayat menjelaskan perlindungan WNA sudah masuk dalam dokumen kajian risiko dan rencana penanggulangan bencana.

“Ada klaster khusus untuk WNA, termasuk rencana evakuasi, perlindungan lingkungan sekitar, hingga prosedur pemulangan jika memang kita perlukan,” ujar Nur Hidayat.

Ia menambahkan, meskipun belum ada pengalaman penanganan bencana besar yang melibatkan WNA di Kota Yogyakarta, prinsip-prinsip perlindungan tersebut sudah teratur sesuai kesepakatan internasional.

“Di sini kita kuat di kapasitas masyarakat, sementara di Australia kuat di teknologi. Ke depan, kita bisa saling tukar keunggulan,” ujarnya.

Selanjutnya, Roderick Brazier, menyampaikan apresiasinya terhadap sambutan hangat Pemkot Yogyakarta serta aktivitas di Kantor BPBD Kota Yogya.

“Australia dan Yogyakarta sudah lama bekerja sama untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana. Mudah-mudahan ke depan kerja sama ini semakin erat dan efektif,” ucapnya. (*)

Table of contents [hide]

Read more

Local News