Jakarta – Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 mencatatkan surplus sebesar USD 0,16 miliar. “Meskipun tipis, ini memperpanjang rekor surplus selama 60 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ujarnya.
Surplus ditopang sektor nonmigas sebesar USD 1,51 miliar, meski harus mengimbangi defisit migas sebesar USD 1,35 miliar. Dibanding Maret 2025, nilai surplus ini menurun, namun secara kumulatif Januari–April 2025 tetap lebih tinggi dari tahun lalu, mencapai USD 11,07 miliar.
Mendag mengungkapkan ekspor April turun 10,77 persen secara bulanan akibat libur Idulfitri dan melemahnya permintaan global. Sektor industri pengolahan masih mendominasi ekspor nonmigas, sementara ekspor pertanian mengalami penurunan tajam.
Di sisi lain, impor melonjak menjadi USD 20,59 miliar, naik 8,80 persen dari bulan sebelumnya. Kenaikan terjadi pada impor nonmigas, khususnya bahan baku dan barang modal. “Ini menandakan aktivitas industri domestik tetap bergerak,” tutup Mendag.
