PanenTalks, Jakarta-Badan Pangan Nasional.National Food Agency (NFA) menggelar Sosialisasi Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan Kegiatan Aksi Kesiapsiagaan Krisis Pangan Tahun 2025 di Jakarta, Selasa (16/9/2025).
Kegiatan ini ditujukan untuk memperkuat antisipasi terhadap potensi krisis pangan sekaligus memastikan bantuan pangan tepat sasaran dan tepat manfaat.
Sekretaris Utama NFA, Sarwo Edhy, menegaskan program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah menjaga ketahanan pangan nasional di tengah tantangan perubahan iklim, bencana alam, hingga gejolak ekonomi global.
Ia menyebut Aksi Kesiapsiagaan Krisis Pangan dirancang untuk membantu keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah yang rentan terhadap rawan pangan agar tetap bisa mengakses pangan di tengah berbagai risiko.
Sarwo juga menekankan bahwa program ini sejalan dengan komitmen Indonesia mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya menghapus kemiskinan dan mengakhiri kelaparan. Program ini sekaligus mendukung Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Lokus kegiatan tahun 2025 berada di 29 desa di Kabupaten Lebak dan Pandeglang, Banten, dengan total 4.000 paket bantuan pangan bagi 4.000 kepala keluarga. Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan NFA, Sri Nuryanti, menjelaskan penerima bantuan ditetapkan dari kelompok masyarakat dengan tingkat kesejahteraan 10–20 persen terendah (desil 1 dan 2). Kelompok ini diprioritaskan karena tinggal di wilayah rentan rawan pangan atau memiliki risiko sedang hingga tinggi terhadap krisis pangan.
Sri menyampaikan bantuan pangan ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan pangan, mengurangi beban pengeluaran pangan, serta memastikan kelompok rawan pangan tetap terlindungi.
Sosialisasi diikuti 35 peserta dari pejabat NFA, perwakilan Kementerian/Lembaga, hingga kepala dinas pangan provinsi dan kabupaten/kota. Acara diisi diskusi panel dengan narasumber dari BNPB, Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, serta Direktorat Pengendalian Kerawanan Pangan NFA yang membahas sistem kesiapsiagaan terpadu, pemanfaatan DTSEN, hingga strategi pengendalian kerawanan pangan.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) Data By Name By Address (BNBA) penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang dipadankan dengan DTSEN antara NFA dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten.
Sarwo Edhy menutup acara dengan menekankan pentingnya komitmen semua pihak. Ia menyebut keberhasilan program ditentukan oleh partisipasi aktif dalam proses verifikasi, validasi penerima, hingga pendistribusian bantuan pangan. Aksi Kesiapsiagaan Krisis Pangan 2025 diharapkan menjadi pondasi bagi terbangunnya sistem pangan nasional yang lebih tangguh, berkeadilan, dan berkelanjutan.