PanenTalks, Semarang – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah melaporkan Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret sebesar 11,73 atau naik 0,64 persen.
Plt Kepala BPS Provinsi Jateng Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, kenaikan NTP disebabkan kenaikan Indeks Harga yang Diterima petani (It) sebesar 1,81 persen lebih besar dibanding
kenaikan Indeks Harga yang Dibayar petani (Ib) sebesar 1,17 persen.
“Kenaikan harga gabah sebesar Rp6.500 mendukung kenaikan NTP,” ungkap dia.
Pada Maret 2025, kata dia, komoditas pertanian mengalami kenaikan harga antara lain bawang merah, gabah, jagung, sapi potong, cabai rawit, ayam ras pedaging. Selain itu, komoditas lain turut mempengaruhi seperti kopi, petai, ayam kampung/buras, kacang hijau, salak, kacang tanah, labu siam, ketela pohon, ketela rambat, pepaya, kelapa, pisang dan mangga.
Sedangkan, kata dia, komoditas mengalami penurunan harga antara lain wortel, cabai merah, bawang daun, kol/kubis, buncis, petsai/sawi putih, jambu biji, kakao/coklat biji, tomat, kacang panjang, dan terung.
“Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Jawa Tengah Maret 2025 tercatat sebesar 117,42
atau naik sebesar 1,39 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya sebesar 115,81,” terang Statisi Ahli Utama
Di antara 38 provinsi, kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Gorontalo yaitu sebesar 4,05 persen dan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Papua Barat Daya yaitu sebesar 5,50 persen. (*)