PanenTalks, Semarang – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah pada September 2025 naik 0,42 persen dari bulan sebelumnya.
“NTP Jateng pada September 2025 sebesar 116,84 poin, naik dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 116,35 poin,” kata Plt Kepala BPS Jawa Tengah Endang Tri Wahyiningsih, belum lama ini secara daring.
Menurut dia, pemicu kenaikan NTP adalah kenaikan indeks harga diterima etani sebesar 0,64 persen, lebih cepat dibanding kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,22 persen.
Subsektor peternakan, lanjut dia, mengalami kenaikan tertinggi yang mencapai 2,14.persen.
Subsektor lain yang mengalami kenaikan antara lain tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,74 persen dan tanaman pangan sebesar 0,40 persen.
Adapun subsektor mengalami penurunan antara lain hortikultura sebesar 1,12 persen dan perikanan sebesar 0,14 persen.
Pada September 2025, lanjut dia, komoditas pertanian mengalami kenaikan harga. Adapun, lima komoditas teratas antara lain ayam ras pedaging, jagung, cabai merah, cabai rawit, salak.
Sementara Indeks Konsumsi Rumah Tangga Jawa Tengah pada Eeptember 2025 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen.
Menurut dia, hal tersebut karena kenaikan pada indeks kelompok
pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,68 persen. Kemudian, makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,27 persen; penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,18 persen.
Ia menambahkan, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Jateng pada September 2025 tercatat sebesar 120,33 poin. Capaian ini naik sebesar 0,40 persen dari NTUP bulan sebelumnya mencapai 119,85.poin. (*)

