Kamis, Oktober 2, 2025

OJK-Satgas PASTI Perkuat Perlawanan atas Kejahatan Keuangan

Share

PanenTalks, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) secara resmi meluncurkan Kampanye Nasional Berantas Scam dan Aktivitas Keuangan Ilegal.

Peluncuran ini merupakan respons nyata atas tren peningkatan penipuan digital yang semakin meresahkan masyarakat.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyatakan bahwa kampanye ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan sinergi dan kewaspadaan publik terhadap penipuan keuangan digital atau scamming.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi seluruh pihak, mulai dari otoritas, kementerian/lembaga, hingga industri jasa keuangan.

“Keberhasilan memberantas scam ini hanya bisa dicapai dengan sinergi yang kuat, literasi yang luas, serta komitmen ekosistem. Melalui kampanye ini, kami ingin membangun ekosistem keuangan yang lebih aman, inklusif, dan berkeadilan,” ujar Mahendra dalam keterangan tertulis 19 Agustus 2025.

Data terbaru dari Indonesia Anti-Scam Center (IASC) menunjukkan betapa seriusnya ancaman scam. Hingga 17 Agustus 2025, IASC telah menerima 225.281 laporan. Dari jumlah tersebut, kerugian dana korban mencapai Rp4,6 triliun.

Sebagai respons, IASC telah melakukan pemblokiran terhadap 72.145 rekening dan berhasil menyelamatkan dana korban sebesar Rp349,3 miliar. Angka-angka ini menegaskan perlunya kolaborasi intensif untuk mempercepat penanganan laporan, pemblokiran rekening, dan pelacakan pelaku.

Dalam acara yang dihadiri 21 kementerian/lembaga yang tergabung dalam Satgas PASTI, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyoroti tiga kunci utama kampanye: sinergi lintas sektor, edukasi publik, dan partisipasi aktif masyarakat.

“Ini merupakan bentuk komitmen kita semua untuk mendukung Asta Cita Pemerintah, dengan bersama-sama di Indonesia Anti-Scam Center ini, kita melakukan kolaborasi upaya preventif dan penindakan,” kata Friderica.

Dukungan juga datang dari Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, yang mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam bertransaksi. Kepala BSSN, Nugroho Sulistyo Budi, juga meminta korban scam untuk segera melapor karena “transaksi dan perpindahan dana sudah berjalan sangat cepat.”

Kampanye Nasional Berantas Scam ini akan fokus pada empat langkah utama: pencegahan, percepatan penanganan laporan, penegakan hukum, dan kolaborasi internasional.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan seminar internasional yang menghadirkan pakar dari Singapore Police Force dan UNODC untuk memperkuat kapasitas nasional dalam memerangi kejahatan lintas batas.(*)

Read more

Local News