PanenTalks, Semarang – Tingkat hunian (okupansi) hotel-hotel di Kota Semarang tak naik signifikan selama libur Lebaran 2025.
Seperti Wimarion Hotel Semarang, okupansi menjelang, saat dan sesudah hari raya lebih baik tahun lalu. Pemudik memilih menginap bertepatan Hari Lebaran dan dampak efisiensi perekonomian nasional menjadi pemicu.
“Tamu meningkat pada Hari Raya Idul Fitri. Hari-hari sebelumnya okupansi rendah dan lebih banyak paket bukber,” ungkap Asst Sales Manager Wimarion Hotel Semarang, Vincentia Litha, Kamis (3/4).
Dia menyebutkan, total jumlah kamar hotel sebanyak 62 buah. Tingkat hunian pada 29 Maret mencapai 40 persen, naik sedikit pada 30 Maret sebesar 45 persen dan 59 persen pada 31 Maret 2025. Kemudian, saat Lebaran atau 1 April mencapai 100 persen berlanjut pada 2 April dengan capaian serupa. Rata-rata tamu menginap 3-4 hari di hotel.
“Tamu dominan keluarga dan pemudik dari luar kota untuk mengunjungi saudara di Kota Semarang maupun melanjutkan perjalanan ke daerah lain,” terang Vincentia.
Director of Sales & Marketing Metro Park View Hotel Kota Lama Semarang, Ninik Haryanti mengatakan, okupansi mulai tinggi pada 31 Maret 2025 mencapai 100 persen. Capaian okupansi tersebut masih berlangsung beberapa hari namun okupansi menurun setelah 6 April 2025.
“Okupansi menjelang Lebaran juga sepi sebelum tanggal 31 Maret (2025) juga sepi,” ungkap Ninik.
Dia melanjutkan, dominasi tamu menginap maupun sewa ruang rapat untuk halal bihalal. Pemesanan untuk acara halal bihalal masih akan berlangsung hingga pekan depan. Terkait kondisi perhotelan tahun ini, dia menilai ada perbedaan dengan tahun lalu.
“Sejak H-7 Lebaran sudah full (kamar dan ruangan) kondisi ini berbeda dengan tahun ini,” kata dia.
Untuk menggenjot okupansi, kata dia, ada beberapa strategi mendongkrak angka kunjungan tamu. Paket kamar bernama Blessing Eid sudah termasuk sarapan, hampers dan lainnya. Pihaknya juga menyediakan promo-promo minuman dan minuman seperti es krim, pizza, jus, snack dan milkshake. (*)