PanenTalks, Semarang – PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) milik Badan Usaha Milik Daerah mengoperasikan pabrik garam industri di Desa Raci Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati, Selasa 24 Juni 2025.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengungkapkan, pembangunan pabrik ini menjadi bagian dari upaya hilirisasi sektor garam. “Dengan teknologi pengolahan, kadar NaCl garam petambak ditingkatkan hingga minimal 97 persen untuk memenuhi standar industri,” ungkap dia.
Dia menerangkan, pabrik ini berkapasitas produksi 25 ribu ton garam industri per tahun dan menyerap hingga 30 ribu ton garam dari petambak lokal. Pati, kata dia, merupakan daerah penghasil garam terbesar kedua di Indonesia.
“Namun kualitasnya belum sesuai kebutuhan industri. Pabrik ini hadir untuk meningkatkan kualitas, memperluas pasar, dan menjaga harga garam di tingkat petambak,” kata dia.
Dia melanjutkan, garam industri memenuhi kebutuhan berbagai sektor seperti pakan ternak, farmasi, kosmetik dan tekstil.
Direktur Utama, PT SPJT, Untung Juanto, total kebutuhan nasional mencapai 4,9 juta ton per tahun. Sementara produksi dalam negeri baru sekitar 2,04 juta ton.
“Pabrik ini berkontribusi mengurangi ketergantungan impor dan mendukung swasembada pangan sesuai Perpres Nomor 17 Tahun 2025,” kata Untung.
Ia menjelaskan, seluruh bahan baku pabrik serapan dari petambak Pati dan pabrik menggunakan bahan bakar CNG ramah lingkungan.
Untuk pemasaran, PT SPJT telah bekerja sama dengan 21 perusahaan siap menyerap sekitar 1.500 ton garam per bulan.
Salah satu petambak, Joko Senawi, menyambut baik kehadiran pabrik ini. “Harga garam jadi stabil di Rp1.600 per kilogram, dan penjualannya lebih mudah,” kata dia. (*)