PanenTalks, Temanggung – Pemerintah Kabupaten Temanggung memastikan PT Djarum Kudus tidak akan mengurangi kuota pembelian tembakau untuk musim panen tahun 2025.
“PT Djarum akan membuka kuota pembelian tembakau dari para petani sebesar 5.000 sampai 6.000 ton pada musim panen tahun ini,” kata Bupati Temanggung Agus Setyawan saat mengunjungi PT Djarum Kudus bersama Tim Komite Pertembakauan Tembakau Kabupaten Temanggung, Selasa 13 Mei 2025.
Oleh karena itu, pihaknya berharap agar para petani tersebar di wilayah lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prahu agar dapat menjaga kualitas produk. Hal ini untuk memenuhi kriteria pabrikan.
Masalah lain, kata dia, adalah regulasi terus menghimpit industri hasil tembakau terkait kenaikan cukai rokok. Dia mengatakan, kenaikan cukai rokok memicu daya beli konsumen terhadap produk rokok terus mengalami penurunan. Akibatnya, serapan bahan baku tembakau di tingkat petani juga mengalami tren penurunan.
“Mumpung ini belum memasuki masa panen. Kita (petani) harus punya idealisme mempertahankan kualitas, karena tembakau Temanggung memiliki kualitas tinggi. Sehingga hasil produk sesuai kriteria pabrikan,” imbuh Agus.
Di sisi lain, Agus juga ingin agar Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (BHCHT) diperuntukkan bagi pos Bantuan Langsung Tunai (BLT) pemanfaatan dapat dialihkan untuk bantuan pupuk kepada kelompok tani di berbagai des. Tujuannya adalah mengurangi Harga Pokok Produksi (HPP) komoditas pertanian.
“Saya sudah menyurati Presiden Prabowo agar bantuan pupuk subsidi tidak hanya jatuh kesembilan varian tanaman prioritas nasional. Tetapi juga tanaman unggulan lokal di Kabupaten Temanggung, seperti tembakau, kopi, dan cabai,” urainya.
Ketua Komite Pertembakauan Kabupaten Temanggung, Agus Parmuji berharap, pihak industri dapat kembali berbondong-bondong berburu tembakau Temanggung. Alhasil, terbentuk sistem kompetisi baik untuk memperbaiki nilai tawar, serta harga tembakau lokal seperti harapan petani.
“Langkah bupati berupa visitasi industri rokok ini sangat tepat. Informasi dalam lawatan ini, akan menjadikan informasi lanjutan ke para petani. Saat proses tanam, panen, hingga pasca panen atau penjualan. Terlebih, industri sedang sakit, karena hantaman rokok ilegal,” ujarnya.
Petani Temanggung Diminta Jaga Kualitas Tembakau
Senior Manager Tobacco Purchasing PT. Djarum Kudus, Dawam, mengungkapkan, kuota serapan atau pembelian tidak mengalami penurunan. Kisaran angka mencapai 5.000 hingga 6.000 ton.
Namun demikian, pihaknya juga berpesan agar para petani juga dapat menjaga kualitas tembakau panen.
Menurutnya, Temanggung menghasilkan tembakau bagus dengan karakteristik khas yakni angler, gurih, aromatik. Kondisi tersebut hanya terdapat di wilayah spesifik.
“Karakter dan kualitas tembakau tergantung pada lingkungan. Tepatnya kondisi tanah hingga cuaca yang pas. Temanggung punya semua, tetapi sayang banyak yang tidak menggunakan varietas Kemloko 2 atau 3,” ungkapnya.
Para petani, kata dia, harus tetap memperhatikan pilihan varietas, penggunaan pupuk, pola tanam, hingga pengolahan benar.
Selain itu, butuh peran serta pihak-pihak terkait, agar dapat bersinergi untuk menjaga kualitas. Kualitas baik akan mempengaruhi harga karena sesuai kebutuhan industri akan bertemu di titik keseimbangan.
“Pembelian memang akan kita utamakan dari petani mitra. Akan tetapi, apabila sesuai dengan spesifikasi kualitas yang kami butuhkan, produk tembakau di luar kemitraan juga akan kami serap,” pungkasnya. (*)