Senin, Agustus 18, 2025

Pajak Tumbuh, Indonesia Tangguh: Mengukuhkan Komitmen DJP

Share

PanenTalks, Jakarta – Hari Pajak 2025 bukan sekadar perayaan rutin. Ia adalah momentum historis yang mengukuhkan komitmen Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam menopang kemandirian bangsa. Dengan semangat membara, DJP merefleksikan perannya sebagai fondasi utama kemajuan Indonesia.

Direktur Jenderal Pajak, Bimo Wijayanto, dalam amanatnya menegaskan bahwa Hari Pajak tak bisa dilepaskan dari sejarah panjang negeri ini. “Tanggal 14 Juli 1945 menjadi tonggak awal, ketika kata ‘pajak’ pertama kali terukir dalam naskah UUD 1945 oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam sidang BPUPKI,” ungkap Bimo Wijayanto dalam keterangan tertulis 14 Juli 2025.

Sejak saat itu, sistem perpajakan terus bertransformasi, beranjak menuju sistem yang lebih adil, transparan, dan modern melalui reformasi menyeluruh.

Mengusung tema “Pajak Tumbuh, Indonesia Tangguh”, Hari Pajak 2025 adalah seruan kolektif bagi seluruh insan DJP. Bimo Wijayanto mengajak jajarannya untuk menjaga integritas, meningkatkan profesionalisme, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam membangun negeri.

“Kita tidak hanya mengelola penerimaan negara, kita mengelola kepercayaan rakyat. Pajak adalah wujud gotong royong bangsa dalam membiayai kesejahteraan bersama,” tegasnya, menyulut semangat kebersamaan.

Komitmen pada transformasi dan reformasi perpajakan menjadi fokus utama. Dirjen Pajak menegaskan pentingnya menjaga kesinambungan reformasi yang telah bergulir empat dekade, termasuk pembangunan Coretax System sebagai jantung administrasi modern DJP.

“Proses stabilisasi dan penyempurnaan terus kami lakukan sebagai bentuk tanggung jawab kami kepada Wajib Pajak, sebagai stakeholder utama,” jelas Bimo.

Ia juga tak lupa mengapresiasi seluruh jajaran pegawai DJP, termasuk mereka yang telah purna tugas.

Dirjen menekankan pentingnya menjaga etos kerja, dedikasi, dan integritas, khususnya dalam menghadapi target penerimaan tahun 2025 sebesar Rp2.189,3 triliun, meningkat 13,3% dari tahun sebelumnya.

“Penerimaan pajak bukan hanya soal angka. Ia adalah amanah dari rakyat, dan harus dikelola dengan kejujuran serta keberanian menghadapi segala bentuk tekanan eksternal,” ujar Bimo Wijayanto penuh makna.

Menghadapi kompleksitas zaman, DJP terus memperkuat budaya kerja berlandaskan integritas, profesionalisme, dan akuntabilitas. Dirjen Pajak menekankan pentingnya menjaga marwah institusi dengan menjadikan nilai-nilai dasar organisasi sebagai fondasi tugas.

Seluruh pegawai diharapkan menjadi penjaga etika dan teladan dalam pelayanan publik, demi membangun kepercayaan masyarakat.

Di sisi lain, DJP tak gentar melindungi pegawainya yang profesional, menjalin koordinasi erat dengan aparat penegak hukum guna memastikan perlindungan hukum dan keamanan dalam menjalankan tugas. (*)

Read more

Local News