PanenTalks, Yogyakarta – Guru Besar FK-KMK Universitas Gadjah Mada Prof. dr. Tri Wibawa mengajak masyarakat mewaspadai Covid-19 mulai meningkat di Indonesia.
Hal ini menyusul Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengeluarkan surat edaran kewaspadaan Covid-19 menyasar fasilitas pelayanan kesehatan. Berdasarkan data terdapat penambahan tujuh kasus Covid-19 selama 25-31 Mei 2025. Total ada 72 kasus sepanjang tahun 2025.
“Namun, belajar dari penularan di masa pandemi yang sangat cepat dan luas, akan lebih baik jika kita bersiap,” katanya, Rabu 4 Juni 2025.
Namun begitu, kata dia, peningkatan kasus di negara tetangga tidak serta merta peningkatan penularan di Indonesia.
Peneliti Mikrobiologi Klinik menjelaskan, tingkat kecepatan penyebaran cukup rendah. Varian ini belum masuk pada daftar Variants of Interest (VOIs) maupun varian under monitoring (VUMs) oleh WHO
Tri mengatakan, belum banyak informasi spesifik tentang Varian MB1.1. Meski begitu, ia menduga manifestasi klinis muncul tidak jauh berbeda dengan varian omicron lain pernah beredar di Indonesia.
“Gejala timbul serupa dengan varian-varian Covid-19 termasuk demam, pusing, batuk, sakit tenggorokan, mual dan muntah, serta nyeri sendi,” imbuhnya.
Tri memperingatkan, masyarakat dapat mengantisipasi dengan menjaga kebersihan. Selain itu, pola hidup sehat seperti makan makanan bergizi serta istirahat cukup. Bahkan ia juga mengimbau masyarakat menggunakan masker jika merasakan gejala seperti flu.
“Jika berada dalam kemacetan dan membatasi diri untuk tidak berada dalam kemacetan jika merasa tidak dalam kondisi kesehatan prima,” paparnya.
Selain itu, Tri meminta masyarakat untuk mencari sumber informasi terpercaya, termasuk dari pemerintah dan lembaga.
“Kita harus yakin bahwa kita bersama telah memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk dapat bertahan di masa-masa sulit pandemi,” pesannya. (*)
Editor : Hendrati Hapsari