PanenTalks, Gunungkidul – Kabupaten Gunungkidul memiliki banyak potensi seni dan budaya. Untuk mengembangkan potensi tersebut, Pemkab mengusulkan pendirian sekolah seni setingkat SMA di wilayahnya.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih menyampaikan wacana pendirian sekolah seni ini sudah diusulkan kepada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Usulan itu direspon positif. Saat ini, Pemda DIY bersama dengan jajaran Pemkab Gunungkidul sudah melakukan proses-proses awal, salah satunya adalah penentuan lokasi pendirian sekolah seni,” kata Endah.
Dari 18 kapanewon di Kabupaten Gunung Kidul, Paliyan dibidik menjadi daerah yang akan didirikan sekolah seni. “Hanya Paliyan yang belum meliliki SMA/SMK. Maka wilayah tersebut yang diusulkan dan diproyeksikan,” lanjutnya.
Saat ini banyak pelajar Gunungkidul yang menempuh pendidikan seni di SMKI dan SMSR di luar daerah. Padahal, kegiatan seni budaya justru tumbuh subur di Gunungkidul, terutama di tingkat padukuhan.
“Kegiatan seni budaya terbanyak justru dari Gunungkidul. Tradisi rasulan yang kita miliki tidak dimiliki kabupaten/kota lain, dan ini terus dilestarikan oleh masyarakat. Jadi tidak salah dan sangat strategis jika Gunungkidul punya sekolah kesenian agar potensi budaya ini bisa dikembangkan secara terarah,” pungkas Endah.
Pemkab Gunungkidul telah menyiapkan lahan dan mengusulkan agar dibangun sekolah kesenian yang didanai melalui Dana Keistimewaan DIY.
Harapannya sekolah ini bisa menjadi pusat kegiatan seni dan juga menjadi bagian dari upaya mengembangkan potensi seni budaya yang melimpah di wilayah Bumi Handayani.
Anggota DPRD Gunungkidul, Ery Agustin Sudiyanti mengatakan, pihaknya mendukung pendirian sekolah seni di wilayah Gunungkidul. Pasalnya, dari sisi seni tradisi hingga budaya dapat tumbuh sumbur dan terus terpelihara hingga sekarang. “Peminat seni juga banyak,” kata Ery.
Politikus Golkar ini mengungkapkan, ada beberapa lokasi yang cocok untuk dibangun gedung SMK seni di Paliyan. Adapun lokasinya seperti di Kalurahan Mulusan, Grogol dan Karangasem.
“Lokasi untuk membangun sekolah ini dibutuhkan lahan dengan luas lima sampai enam hektare. Saya kira di ketiga kalurahan masih mencukupi lahan yang dimiliki guna mewujudkan adanya sekolah tingkat menengah di Kapanewon Paliyan,” kata Ery.
Menurut dia, untuk penyediaan lahan masih dalam tahap pembahasan bersama. Ery optimistis, Pemkab Gunungkidul dapat membebaskan tanah guna mendukung pembangunan tersebut.
“Setelah pengadaan tanah selesai bisa dihibahkan. Nantinya, kalau terealisasi, jurusan sekolah tidak banyak-banyak, tapi benar-benar diminati sehingga pembelajaran bisa dioptimalkan,” katanya. (*)
Editor: Rahmat
