Selasa, Juni 17, 2025

Panen Cuan dari Biji Kakao Unggulan Jembrana Siap Mendunia

Share

Panentalks, Jembrana – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali terus memacu pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor pertanian. Kali ini, sinergi diwujudkan melalui program Pengembangan Ekonomi Daerah (PED) yang fokus pada budidaya kakao di Kabupaten Jembrana.

Sebagai wujud nyata dukungan tersebut, OJK Bali bersama Pemerintah Kabupaten Jembrana menyerahkan bantuan bibit kakao unggul dan pupuk organik kepada Kelompok Tani Kakao Rastani di Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, pada Minggu (11/05).

Bantuan ini diharapkan dapat mendongkrak produktivitas petani kakao di Bumi Mekepung.

Dalam sambutannya mewakili Kepala OJK Provinsi Bali, Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Rony Ukurta Barus, menegaskan komitmen OJK tidak hanya dalam mengawasi industri keuangan, tetapi juga dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat. Program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) menjadi salah satu instrumen penting dalam mencapai tujuan ini.

Lebih lanjut, Rony menjelaskan bahwa TPAKD Kabupaten Jembrana mengimplementasikan program Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (KPSP) Pertanian dan PED budidaya kakao.

“Kakao Jembrana memiliki reputasi yang sangat baik di pasar internasional, dan Jembrana merupakan kabupaten dengan lahan perkebunan kakao terluas di Bali. Ini menjadi alasan utama pemilihan komoditas ini,” ujarnya.

Acara penyerahan bantuan tersebut dihadiri langsung Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna, dan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Jembrana I Ketut Suastika.

Bupati Kembang Hartawan menyampaikan apresiasi tinggi kepada OJK Provinsi Bali atas inisiatif program PED budidaya kakao yang dijalankan bersama PT BPD Bali Cabang Jembrana. Beliau menekankan pentingnya dukungan bagi petani Bali, terutama dalam hal ketersediaan air.

“Kami berharap bantuan permodalan yang diperoleh petani dapat dimanfaatkan untuk menjamin ketersediaan air di lahan perkebunan kakao,” kata Bupati.

Keberhasilan program PED budidaya kakao pada tahun 2024 patut diapresiasi. Tercatat, pembiayaan senilai Rp1,39 miliar telah disalurkan kepada petani dan koperasi kakao di Jembrana dengan kualitas pembayaran yang terjaga.

Hal ini membuktikan potensi besar sektor kakao di Bali untuk menarik investasi dari perbankan. Rencananya, program ini akan terus diperluas ke kabupaten lain di Bali.

Selain fokus pada sektor pertanian, TPAKD di seluruh Provinsi Bali juga aktif menjalankan program peningkatan inklusi dan literasi keuangan yang menyasar berbagai lapisan masyarakat.

Program-program tersebut meliputi “Satu Rekening Satu Pelajar” (Kejar), pendampingan UMKM melalui program “Bali Nadi Jayanti”, serta literasi pasar modal untuk Aparatur Sipil Negara (ASN). Seluruh upaya ini diharapkan dapat mendukung Program Ekonomi Kerthi Bali secara komprehensif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali.(*)

Read more

Local News