PanenTalks, Majalengka – Presiden Prabowo Subianto kembali menekankan pentingnya peran petani sebagai tulang punggung bangsa dan negara.
“Para petani adalah produsen pangan, tanpa pangan tidak ada negara, saya katakan berkali-kali, bertahun-tahun tanpa pangan tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI,” ucap Presiden Prabowo 7 April 2025.
Prabowo turun langsung ke Desa Randegan Wetan, Majalengka, Jawa Barat pada Panen Raya Nasional. Prabowo hadir, memimpin langsung gerakan besar ini, bagian dari upaya serius pemerintah memperkuat ketahanan pangan bangsa.
“Petani adalah tulang punggung bangsa!” seru Presiden Prabowo, suaranya lantang, membakar semangat para petani.
Ia tak hanya berpidato, tapi turun langsung ke lapangan, menyapa petani, mengoperasikan alat-alat modern, dan menyaksikan penyerapan gabah oleh Bulog.
Suara mesin combine harvester dan rotavator berpadu dengan sorak gembira petani, menciptakan simfoni harapan.
Di tengah keramaian, Plt. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, hadir, membawa kabar baik tentang dukungan informasi cuaca dan iklim. Ini bukan sekadar janji, tapi aksi nyata.
Di bawah langit biru Majalengka, asa baru bersemi. Program Sekolah Lapang Iklim (SLI) dari BMKG menjadi oase ilmu bagi petani, membekali mereka dengan pengetahuan untuk menghadapi tantangan perubahan iklim.
Setiap butir padi yang dipanen, adalah simbol kekuatan bangsa, simbol ketahanan pangan yang kokoh.
Panen raya ini bukan sekadar acara seremonial. Ini adalah gerakan dinamis, kolaborasi lintas sektor yang menggetarkan, demi masa depan pangan Indonesia yang lebih baik. ***