PanenTalks, Kulon Progo – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) terus mengupayakan pemberdayaan perempuan salah satu fokus utamanya adalah penguatan ekonomi produktif melalui pengembangan tanaman lokal seperti pegagan.
Program ini diinisiasi oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) DIY, dengan tujuan mendorong kemandirian dan peningkatan produktivitas ekonomi perempuan dengan memanfaatkan sumber daya alam setempat.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, TP-PKK DIY berkolaborasi dengan pemerintah daerah, kelompok perempuan Desa Prima, akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM), dan pelaku usaha seperti PT Naturindo Fresh, sukses menggelar Panen Raya Pegagan di Embung Canggal, Sidoharjo, Samigaluh, Kulon Progo, pada Rabu (21/05).
Wakil Ketua I TP-PKK DIY, GKBRAA Paku Alam, menjelaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada aspek produksi, melainkan juga memastikan hasil panen dapat terserap pasar dan memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat. “Kerja sama dengan akademisi dan pelaku bisnis memastikan kualitas produksi yang mengikuti standar pertanian organik dan praktik pertanian yang baik, sehingga produk pegagan ini siap bersaing di pasar nasional dan bahkan internasional,” ujar Gusti Putri, sapaan akrab GKBRAA Paku Alam.
Sebagai informasi, pegagan atau Centella asiatica adalah tanaman herba yang umum ditemukan di daerah lembap seperti persawahan dan perkebunan. Tanaman ini dikenal memiliki kandungan senyawa bioaktif seperti asiatikosida yang bermanfaat untuk meningkatkan fungsi otak, daya ingat, serta membantu mengatasi masalah kecemasan.

“Kerjasama dengan akademisi dan pelaku bisnis memastikan kualitas produksi yang mengikuti standar pertanian organik dan praktik pertanian yang baik, sehingga produk pegagan ini siap bersaing di pasar nasional dan bahkan internasional,” ujar Gusti Putri.
Pegagan yang dalam bahasa latinya Centella Asiatica adalah tanaman herba yang tumbuh liar di daerah lembab, seperti persawahan dan perkebunan. Tanaman ini mengandung senyawa bioaktif seperti asiatikosida yang dapat meningkatkan fungsi otak, daya ingat, dan bahkan membantu mengatasi masalah kecemasan.
“Selama ini pegagan sering dianggap sebagai tanaman liar yang tidak terpakai, tetapi kini memiliki nilai luar biasa sebagai superfood yang kaya manfaat untuk kesehatan kulit, otak, dan peredaran darah,” tegas Dosen Farmasi UGM, Djoko Susanto.
Lebih lanjut, Djoko menjelaskan Kelurahan Sidoharjo memiliki potensi untuk mengrmbangkan pegagan karena iklim dan kelembapan yang ideal serta dukungan penuh dari berbagai pihak.
Dengan adanya pengembangan tanaman Pegagan, daerah Samigaluh disebut sebagai contoh nyata sistem integrated farming yang ramah lingkungan.
“Ini baru Pegagan, bayangkan kalau nanti ada tanaman atau komoditas lain yang kita kembangkan secara terpadu. Potensi Kulon Progo luar biasa, dan kita bisa pecahkan banyak masalah secara bersama-sama lewat inovasi yang saling menguatkan,” katanya.
Di kesempatan yang sama, Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan mengapresiasi Panen Raya Pegagan ini dan berkomitmen terus mendukung pengembangan potensi lokal melalui kebijakan yang berpihak pada pelaku usaha dan pemberdayaan masyarakat.
“Biofarmaka adalah salah satu lini unggulan kami. Kami ingin mendorong kemajuan ekonomi berbasis kearifan lokal dengan dukungan penuh dari seluruh pihak,” tegas Agung.

Selanjutnya, untuk mengolah hasil tanaman pegagan, PT. Naturindo Fresh, dipercaya untuk menjalin kemitraan dengan kelompok tani lokal. Naturindo Fresh merupakan produsen obat bahan alam, makanan dan minuman kesehatan yang sudah berdiri sejak 2009 lalu.
“Pentingnya mengolah hasil pegagan menjadi simplisia kering yang siap diproses lebih lanjut. Naturindo berkomitmen untuk menjalin kemitraan dengan kelompok tani lokal agar rantai pasok lebih efisien dan berkelanjutan,” ujar CEO PT. Naturindo Fresh, Teguh Adhi Nugraha.
“Kami berharap pengembangan budidaya pegagan di Kulon Progo ini bisa jadi penggerak ekonomi baru sekaligus menjaga kearifan lokal,” pungkas Teguh.
Acara ini ditutup dengan penandatanganan MoU antara berbagai pihak termasuk Pemkab Kulon Progo, Kelurahan Sidoharjo, DP3AP2 DIY, dan PT Naturindo Fresh. Seluruh pihak menegaskan komitmen mereka untuk menjaga keberlanjutan pengembangan pegagan. (*)
Editor: Rahmat