PanenTalks, Tabanan – Panen raya padi varietas Nutrizinc di Subak Aseman, Tabanan, menyoroti potensi ekonomi sektor pertanian dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Kegiatan yang dihadiri Bupati Tabanan beserta jajaran Forkopimda dan pemangku kepentingan ekonomi seperti OJK dan BI ini menggarisbawahi sinergi kebijakan dalam memajukan pertanian.
Dari aspek produksi, varietas Nutrizinc menunjukkan efisiensi dengan siklus tanam 95-100 hari dan produktivitas mencapai 6 ton per hektare. Pada panen kali ini, lahan seluas 35 are menghasilkan 2,1 ton gabah.
Dengan harga gabah kering panen (GKP) saat ini di level Rp 6.500 per kilogram, nilai ekonomi dari panen ini mencapai Rp 13.650.000. Harga yang stabil dan sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) ini memberikan kepastian pendapatan bagi petani.
Kehadiran Bulog sebagai pembeli langsung hasil panen dengan harga HPP merupakan intervensi pasar yang positif, melindungi petani dari fluktuasi harga yang merugikan dan memastikan serapan produksi. Ini sejalan dengan kebijakan ketahanan pangan nasional yang berorientasi pada stabilisasi harga di tingkat petani dan konsumen.
Bupati Sanjaya menekankan peran strategis sektor pertanian sebagai sumber utama kehidupan dan kontributor signifikan terhadap perekonomian daerah, bahkan di tengah dominasi pariwisata.
Sanjaya melihat potensi integrasi antara pertanian dan pariwisata, di mana daya tarik agrowisata dapat meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan membuka peluang pasar baru.
“Pasokan hasil pertanian lokal untuk kebutuhan sektor pariwisata juga menciptakan multiplier effect ekonomi,” katanya menegaskan.
Pekaseh Subak Aseman, Wayan Suka Artama, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah, yang secara langsung berdampak pada motivasi dan kesejahteraan petani.
Keberhasilan panen ini, didukung oleh praktik pertanian yang baik dan harga yang menguntungkan, memperkuat fundamental ekonomi pertanian di tingkat lokal.
Secara keseluruhan, panen raya di Subak Aseman bukan hanya perayaan hasil panen, tetapi juga representasi dari model ekonomi pertanian yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Dukungan kebijakan yang tepat, pemilihan varietas unggul, stabilisasi harga, dan integrasi dengan sektor lain menjadi kunci dalam mengoptimalkan potensi ekonomi pertanian di Tabanan. (*)