Kamis, Juni 19, 2025

Pangan Aman, Negara Kuat: Kolaborasi Pemerintah dan Pengusaha Wujudkan Kemandirian Beras

Share

PanenTalks, Jakarta – Sinergi lintas sektor menjadi imperatif dalam penguatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebagai pilar strategis menuju kemandirian pangan nasional.

Demikian penegasan Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi, dalam forum Rapat Kerja Nasional Perkumpulan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (PERPADI) Tahun 2025, yang mengangkat tema sentral mengenai kolaborasi untuk memperkokoh CBP demi terwujudnya kedaulatan pangan.

Arief Prasetyo Adi menggarisbawahi peran krusial CBP dalam menjaga stabilitas fundamental bangsa, terutama dalam menekan gejolak inflasi.

Perum Bulog, sebagai garda terdepan, memiliki mandat strategis untuk melakukan stabilisasi harga melalui mekanisme serap gabah/beras petani saat panen raya dan menggelontorkannya kembali ke pasar ketika terjadi defisit pasokan, memastikan keseimbangan harga dan ketersediaan komoditas vital ini.

Lebih lanjut, pemerintah aktif memastikan terciptanya ekosistem bisnis perberasan yang adil melalui penjagaan keseimbangan marjin di setiap mata rantai, dari hulu hingga hilir.

Bersamaan dengan itu, imbauan kuat dilayangkan untuk menjaga mutu CBP agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, terutama kelompok rentan yang sangat bergantung pada ketersediaan pangan terjangkau.

“Stabilitas harga beras di Indonesia relatif terjaga berkat keberadaan CBP yang solid di Bulog, idealnya berada di rentang 1,2 hingga 2 juta ton,” jelas Arief Prasetyo Adi pada 22 April 2025.

Ia juga menekankan bahwa arsitektur strategi perberasan nasional memerlukan orkestrasi yang harmonis antara pemerintah, pelaku usaha, dan partisipasi aktif masyarakat. Dalam konteks ini, PERPADI tampil sebagai mitra kunci pemerintah dalam menjaga denyut nadi pasokan dan stabilitas harga beras di skala nasional.

Menyambut seruan tersebut, Ketua Umum PERPADI, Soatarto Alimoeso, menyampaikan pesan kepada seluruh anggotanya untuk teguh mendukung dan mengimplementasikan setiap regulasi yang telah disepakati bersama.

“Catatan krusial bagi kita adalah pemahaman mendalam terhadap target-target yang diemban, berikut peran strategis kita dalam merealisasikannya. Aspek administrasi, terutama terkait harga Rp6.500, harus menjadi prioritas dan didukung dengan dokumentasi yang akurat,” tandas Soatarto Alimoeso.

Informasi terkini mencatat bahwa Perum Bulog telah mengakselerasi serapan gabah/beras hingga mencapai 1,3 juta ton, mengantarkan stok CBP ke angka 3,3 juta ton.

Proyeksi optimis menunjukkan potensi peningkatan stok CBP hingga 4 juta ton pada akhir Mei mendatang. Data Panel Harga Pangan NFA per hari ini mencatat harga rata-rata nasional gabah kering panen di tingkat petani berada di angka Rp6.549/kg.

Dengan visi yang jelas, pemerintah berkomitmen penuh untuk menjamin hak setiap warga negara atas pangan pokok yang aman, terjangkau, dan bernutrisi. Langkah strategis ini merupakan fondasi penting dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat pangan, berkeadilan, dan sejahtera. (*)

Read more

Local News