PanenTalks, Semarang – PT Nojorono Tobacco International (NTI) berkomitmen mengembangkan ekonomi lokal di Kabupaten Kudus.
Direktur Pengelola PT NTI, Arief Goenadibrata mengatakan, perusahaan ingin memberikan manfaat melalui program-program sosial perusahaan di luar kegiatan bisnis.
“Program dijalankan perusahaan, di antaranya fokus pada budaya, lingkungan, dan ekonomi lokal,” ungkap dia saat menemui Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, belum lama ini.
Dia melanjutkan, salah satu upaya akan dikembangkan adalah pengolahan buah Parijoto (Medinilla speciosa) terkenal dari Gunung Muria.
Selama ini masih dikonsumsi dalam bentuk buah. Oleh sebab itu, guna meningkatkan potensi perdagangan buah Parijoto akan membuat kreasi dari sisi sisi permintaan atau konsumsi.
“Strategi itu dinilai lebih berefek dibandingkan intervansi penambahan prodiksi dari hulu, yakni petani,” kata dia.
Caranya dengan mengolah buah Parijoto seperti menjadi brownis hingga teh kombucha.
“Lebih create demand (menciptakan permintaan), yang jualan lebih banyak dari UMKM-nya. Otomatis dari petaninya nanti banyak yang menanam. Harus ada yang mau konsumsi (produk) dahulu,” katanya.
Kemudian dari sisi budaya, Arief juga menyampaikan, upaya menggaungkan Caping Kalo khas Kudus disebutnya makin terlupakan.
Upaya lain sedang digarap yakni, pengenalan tarian kretek menceritakan mengenai perjalanan tembakau lokal.
Selanjutnya, Arief menyebut, bila kretek merupakan perpaduan tembakau dan cengkeh merupakan hasil budaya asli Indonesia perlu dipatenkan. Hal ini bertujuan agar tidak diklaim negara lain.
Untuk mewujudkan hal tersebut, perusahaan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kudus guna merevitalisasi Museum Kretek di Kudus.
Dari sisi lingkungan, perusahaan juga menyampaikan memiliki program penanaman pohon.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membutuhkan kolaborasi perusahaan untuk pembangunan Jawa Tengah dari segala aspek.
“Dana CSR (corporate social responsibility) perusahaan itu diharapkan,” katanya.
Untuk pengembangan ekonomi lokal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), kata Taj Yasin, Pemprov Jateng akan melibatkan peran dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jateng. (*)