Rabu, Juni 18, 2025

Pariwisata Melesat: Kisah Sukses Kolaborasi Pemerintah Gunungkidul Bersama Pelaku Industri

Share

PanenTalks, Gunungkidul – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berupaya meningkatkan pariwisata untuk mendukung perekonomian masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan sinergi dengan pelaku industri pariwisata di wilayah tersebut.

Pada Selasa (20/5), Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, menghadiri pertemuan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Gunungkidul di RM Bu Tiwi Tan Tlogo, Wonosari. Pertemuan ini menjadi forum strategis bagi pelaku industri pariwisata untuk menyampaikan aspirasi dan merumuskan strategi pengembangan sektor pariwisata.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua PHRI Gunungkidul, Sunyoto, menyampaikan beberapa usulan untuk memperkuat organisasi dan mendukung pertumbuhan pariwisata.

Ia mengusulkan adanya payung hukum yang jelas, seperti Peraturan Bupati, untuk memperkuat posisi PHRI. Sunyoto juga mengusulkan agar investor baru di sektor pariwisata diwajibkan memiliki surat keanggotaan PHRI sebagai syarat perizinan usaha.

Ia menyatakan, “Saat ini, pelaku usaha yang belum tergabung di PHRI masih lebih banyak dibandingkan anggota resmi. Langkah ini penting untuk memperluas jaringan dan koordinasi.”

PHRI juga mengajukan rekomendasi terkait infrastruktur pariwisata, termasuk peningkatan akses jalan menuju destinasi wisata, pengembangan fasilitas pendukung, dan peningkatan konektivitas antarwilayah. Usulan ini dianggap krusial untuk mendukung peningkatan jumlah wisatawan dan kenyamanan pengunjung.

Menanggapi usulan tersebut, Wakil Bupati Joko Parwoto mengapresiasi peran aktif PHRI dalam memajukan pariwisata Gunungkidul.

Ia mengungkapkan, “Alhamdulillah, kunjungan wisatawan ke Gunungkidul telah melampaui target. Dari target 3,3 juta wisatawan, kita berhasil mencapai 3,4 juta. Ini bukti fondasi pariwisata kita sangat kokoh.

Gondola di Pantai Timang, Gunungkidul. (dok:nginapdijogja.com)

Wakil Bupati menyoroti tiga isu utama yang perlu diperhatikan, yaitu penguatan organisasi, pengembangan infrastruktur, dan strategi promosi.

Terkait keorganisasian, ia mendorong adanya diskusi lebih lanjut untuk merumuskan regulasi yang mendukung PHRI. Ia juga mengajak PHRI untuk lebih aktif merekrut investor baru guna memperluas keanggotaan dan menjadikan organisasi sebagai mitra strategis pemerintah.

Untuk promosi, Joko menekankan pentingnya pemanfaatan media sosial sebagai alat pemasaran digital. “Jika PHRI tidak menguasai marketing digital, kita akan tertinggal. Media sosial adalah kunci untuk menarik lebih banyak wisatawan,” tegasnya.

Wakil Bupati optimistis Gunungkidul dapat menjadi “Bali kedua” dengan memanfaatkan potensi wisata yang dimiliki, didukung oleh pembangunan infrastruktur yang pesat.

Ia menyebutkan proyek jalan lingkar selatan dan rencana pembangunan tol sebagai langkah strategis untuk meningkatkan konektivitas wilayah.

“Dengan infrastruktur yang terus berkembang dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, PHRI, dan pelaku usaha, Gunungkidul memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan nasional,” tutup Joko. (*)

Editor: Rahmat

Read more

Local News