PanenTalks, Semarang – Jagad kuliner nusantara tengah heboh dengan viralnya cabai gendot. Bermula dari YouTuber dan Presenter Shanty Denny, istri dari Komedian sekaligus Politisi Denny Cagur, memasak Oseng Cabai Gendot.
Teh Shanty, sapaan akrabnya, membuat menu tersebut dan membagikan resep di kanal miliknya. Dari mulai memasak hingga menyantap membuat penonton kontennya ngiler. Bumbu Oseng Cabai Gendot terdiri dari bawang merah, bawang putih dan kemiri.
Olahan akan lebih sedap jika kemiri dalam bentuk setengah gosong. Ketiga bahan tersebut dihaluskan dan dioseng sebentar. Setelah harum tambahkan kecap dan air. Kemudian, masukkan cabai gendot dan tutup wajan hingga matang. Bentuk unik dan rasa pedas bikin meleyot saat mencicipi. Meski demikian, rasa pedas tertinggal di lidah justru membuat penonton penasaran. Alhasil, media sosial riuh membahas cabai gendot serta ingin mencoba.
Sejurus hal tersebut, lokapasar pun menyambut fenomena ini dengan menjual cabai gendot. Bentuk cabai gendot mirip paprika namun dalam bentuk lebih mungil. Namun begitu, ukurannya lebih besar dari cabai rawit.
Mengutip jurnal mahasiswa Fakultas Teknologi Pangan dan Produk Pertanian Universitas Semarang (USM), Cabai gendot atau Capsicum chinense merupakan salah satu spesies cabai dari Capsicum. Cabai ini sangat pedas bahkan melebihi cabai rawit. Tingkat kepedasan cabai merah gendot ini mencapai 100.000 – 350.000 skala scoville. Cabai ini hanya tumbuh di dataran tinggi Dieng dan daerah Bandung.
Ternyata cabai ini juga menawarkan nutrisi bermanfaat untuk kesehatan. Secara umum cabai mengandung gizi, berupa vitamin A, vitamin C, kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, zat besi dan fosfor.
Melansir dinaskesehatansumutprov.go.id, secara umum mengonsumsi cabai memiliki kandungan antioksidan dapat melindungi sel tubuh dari paparan radikal bebas. Kandungan Vitamin C membantu menguatkan imun tubuh.
Selain itu, kandungan capsaicin mampu melepaskan endorfin (hormon bahagia pada tubuh) dan akan meningkatkan mood atau suasana hati. Capsaicin mampu menghilangkan rasa sakit. Sensasi rasa panas mampu membuat ujung saraf berhenti mengirim sinyal sensasi rasa sakit. (*)
