PanenTalks, Pekalongan – Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Pekalongan menumbuhkan kesadaran peduli lingkungan melalui Gerakan Sekolah Kelola Sampah. Gerakan ini mengajak setiap satuan pendidikan menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
“Program tersebut juga menjadi bagian dari kerja sama antara Indonesia dan Pemerintah Belanda dalam upaya meningkatkan edukasi dan kesadaran lingkungan,” kata Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Siti Nurul Izzah, mengutip pekalongankota.go.id, Selasa 14 Oktober 2025.
Gerakan ini, kata dia, mengajak sekolah menerapkan prinsip Reduce, Reuse dan Recycle dalam pengelolaan sampah. Edukasi lingkungan terintegrasi dalam kegiatan belajar, baik di kurikulum, kegiatan kurikuler, maupun ekstrakurikuler.
“Beberapa sekolah telah membentuk agen perubahan pengelolaan sampah yang aktif melakukan kampanye dan edukasi lingkungan,” kata dia.
Menurutnya, keterlibatan partisipasi orang tua, masyarakat, hingga komunitas mitra juga menjadi kekuatan penting dalam mewujudkan gerakan ini. Gerakan serupa juga tumbuh di jenjang PAUD melalui program “Sulap Sampah Jadi Uang” atau Sumpah Juang, mengajarkan anak-anak untuk menghargai nilai dan manfaat dari sampah sejak dini.
“Pengelolaan sampah bukan sekadar respons terhadap situasi darurat, melainkan sebuah budaya yang harus terus dijaga,” kata dia.
Langkah ini merupakan upaya pengelolaan sampah menjadi bagian dari karakter sekolah dan peserta didik. Dia mengharapkan, komitmen ini tidak hanya muncul saat menghadapi masalah sampah. (*)