PanenTalks, Denpasar – Pegawai Pemerintah Provinsi Bali menunjukkan kepedulian sosialnya dengan menggalang dana gotong royong untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana banjir.
Imbauan ini disampaikan langsung Gubernur Bali, sebagai upaya meringankan beban masyarakat yang mengalami kerusakan fasilitas, sarana, dan kehilangan anggota keluarga.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, gotong royong ini bersifat sukarela, namun diberikan pedoman besaran dana sebagai acuan yang disesuaikan dengan jabatan dan penghasilan pegawai.
Besaran donasi ini bervariasi, mulai dari Rp 50.000.000 untuk Gubernur Bali, hingga Rp 150.000 untuk PPPK.
Meskipun demikian, para pegawai diperbolehkan untuk memberikan donasi lebih, sesuai, atau bahkan kurang dari pedoman yang ada.
Hingga saat ini, total dana yang berhasil terkumpul mencapai Rp 2.534.820.000. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 390.000.000 sudah disalurkan kepada para korban.
Dana ini tidak hanya digunakan untuk membantu korban banjir saat ini, tetapi juga akan dipersiapkan untuk mengantisipasi potensi bencana lain yang diperkirakan akan terjadi pada puncak musim hujan antara November 2025 hingga Februari 2026
Lebih lanjut, Dewa Made Indra menjelaskan bahwa penggalangan dana ini sangat penting karena memungkinkan Pemerintah Provinsi Bali memberikan bantuan secara cepat kepada masyarakat.
Berbeda dengan dana APBD yang memerlukan prosedur dan mekanisme pengelolaan keuangan negara yang lebih panjang, dana gotong royong ini bisa disalurkan segera setelah bencana terjadi.
Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk membantu masyarakat yang terdampak, tetapi juga untuk menumbuhkan kepedulian sosial dan melestarikan semangat gotong royong di kalangan pegawai dan masyarakat Bali.
Sebagai bentuk keteladanan, Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda menjadi yang pertama menyalurkan dana gotong royong ini.(*)
