PanenTalks, Yogyakarta – Masyarakat di Kelurahan Warungboto menggelar Pekan Peken Seni Warungboto pada Sabtu, 26 Juli 2025 di Jalan Babaran sisi timur. Kegiatan yang berlangsung untuk pertama kali ini menampilkan pentas potensi seni dan bazar produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Warungboto.
Senam kostum dengan peserta ibu-ibu dari sejumlah tim yang mewakili wilayah di Warungboto mengawali Pekan Peken Seni Warungboto. Mereka tampil dengan berbagai kostum warna warni sesuai kretivitas masing-masing. Ada yang menggunakan celemek dan alat untuk memasak, rangkaian daun-daun, kebaya dan lainnya.

Lurah Warungboto, Weda Satriya menyampaikan Pekan Peken Seni Warungboto menggandeng Karang Taruna dan organisasi sosial di Warungboto seperti Forum Bank Sampah, gabungan kelompok tani, Kampung Preneur, PKK dan LPMK. Pekan Peken Seni Warungboto hadir sebagai bentuk inkubasi kreativitas, revitalisasi potensi lokal, serta wadah sinergi antara seni, budaya, dan wirausaha.
“Ini untuk kegiatan Karangtaruna dan UMKM kita tampilkan di sini. Di Warungboto sudah ada kampung preneur yang mewadahi UMKM. Ada juga tampilan kesenian masyarakat karena di Warungboto merupakan kelurahan budaya,” terang Weda.
Ada sekitar 50 UMKM yang ikut dalam kegiatan ini. Bazar UMKM menampilkan produk antara lain kuliner, kerajinan, fashion dan lain-lain. Sedangkan potensi seni yang ditampilkan antara loan musik, tari, teater dan potensi dari sekolah-sekolah di Warungboto
Apresiasi Pemerintah Kota Yogyakarta
Pemerintah Kota Yogyakarta mengapresiasi Pekan Peken Seni Warungboto karena tidak hanya menampilkan seni dan kreativitas tapi juga menggerakan ekonomi pelaku UMKM.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengapresi kegiatan ini. Menurutnya kegiatan itu tidak hanya memberi ruang bagi masyarakat untuk berolahraga senam, potensi seni. Bahkan menggerakan ekonomi masyaraakat dengan adanya ekspo atau bazar UMKM dalam acara tersebut.

“Saya menyambut baik acara ini. Luar biasa menurut saya. Kegiatan senam sehat dan kemudian juga ada jualan (UMKM). Jadi sehatnya tidak hanya fisiknya, tetapi juga sehat ekonominya,” kata Hasto.
Dalam kesempatan itu Hasto berdialog dengan masyarakat terkait pengeloaan sampah. Masyarakat diharapkan bisa memilah dan mengelola sampah sehingga hanya sampah residu yang dibawa penggerobak.
Hasto mengapresiasi bagi warga Warungboto yang sudah mengelola sampah mandiri dan bisa menjadi contoh bagi masyarakat. Pihaknya juga mengingatkan sampah dari kegiatan ini tidak tersisa sembarangan di jalan. “Ini nanti kalau ada sampah-sampah di sini tidak dibuang di jalanan ya,” ujarnya.
Hasto menyatakan dalam waktu dekat Pemkot Yogyakarta bersama Forum Bank Sampah Kota Yogyakarta akan meluncurkan gerakan Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas JOS). Pihaknya mengajak masyarakat mendukung dan melaksanakan gerakan Mas JOS. (*)