Rabu, Juni 18, 2025

Pekerja Migran Perempuan: Pahlawan Devisa, Kini Dibekali Ilmu Selamatkan Rupiah

Share

PanenTalks Jakarta,– Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) bersinergi menggelar acara edukasi keuangan khusus bagi para pekerja migran Indonesia (PMI) perempuan.

Kegiatan yang mengusung tema “Perempuan Berdaya dan Cerdas Finansial Menyongsong Masa Depan Sejahtera” ini diselenggarakan untuk memperingati Hari Kartini dan diikuti oleh sekitar 1.000 PMI.

Bertempat di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan RI, Jakarta, acara yang berlangsung pada Senin ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting. Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, dan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, turut hadir memberikan dukungan dan arahan.

Inisiatif ini bertujuan untuk membekali para pekerja migran perempuan dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni dalam mengelola keuangan mereka secara efektif. Dengan pemahaman yang baik tentang literasi keuangan, diharapkan para PMI dapat terhindar dari berbagai risiko penipuan dan kejahatan finansial yang mungkin mereka hadapi.

Menteri Abdul Kadir Karding dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini bagi para PMI. Beliau berharap agar para pekerja migran dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memahami berbagai strategi pengelolaan keuangan yang tepat serta memilih instrumen transaksi dan investasi yang menguntungkan.

Data dari KP2MI/BP2MI menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir (2021-2025), mayoritas PMI yang bekerja di berbagai negara penempatan, yaitu sekitar 66,3 persen atau 624.908 orang, adalah perempuan.

“Kegiatan edukasi keuangan ini menjadi sangat strategis sebagai upaya membekali para Pekerja Migran agar dapat mengelola penghasilan dengan bijak dan produktif,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa KP2MI tidak hanya fokus pada perlindungan dan peningkatan kualitas tenaga kerja migran, tetapi juga pada peningkatan literasi keuangan sebagai benteng perlindungan dari berbagai risiko keuangan.

Senada dengan hal tersebut, Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, menyoroti peran krusial PMI dalam menggerakkan roda perekonomian negara.

Kontribusi mereka tidak hanya terasa melalui devisa yang dihasilkan di luar negeri, tetapi juga melalui remitansi yang dikirimkan ke tanah air.

Remitansi ini memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan keluarga di daerah asal serta memperkuat ketahanan eksternal dan stabilitas neraca pembayaran negara. Destry juga mengingatkan para PMI untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penipuan digital, terutama di era kemudahan transaksi keuangan saat ini.

“Bank Indonesia terus menekankan pentingnya pelindungan konsumen di tengah kemajuan digitalisasi. Melalui Kampanye Konsumen Cerdas PeKA (Peduli, Kenali, dan Adukan), masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus penipuan.

Dalam semangat Kartini, Bank Indonesia turut memotivasi kaum perempuan untuk lebih berdaya secara finansial, mampu mengakses layanan keuangan yang inklusif dan aman, serta menjadi bagian dari ekosistem ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan,” tegasnya.

Kepala Eksekutif OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi besar para PMI perempuan terhadap pendapatan negara. Oleh karena itu, menurutnya, penting bagi mereka untuk memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi.

“Keterampilan literasi keuangan menjadi modal penting yang perlu ibu-ibu PMI kuasai agar nantinya ketika sudah tidak aktif bekerja dan kembali ke tanah air, masih memiliki tabungan hasil pengelolaan keuangan selama di negara penempatan yang dapat dimanfaatkan untuk merintis usaha baru atau meneruskan usaha keluarga, sehingga lebih produktif dan sejahtera,” jelas Friderica.

Pihaknya mengingatkan para PMI untuk lebih berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan yang semakin marak. “Hati-hati banyak sekali skema-skema penipuan-penipuan yang harus diwaspadai, supaya bapak, ibu ini, mas, mbak ini bekerja dengan penuh keringat ya, dengan penuh air mata meninggalkan keluarga di rumah, jangan sampai nanti pulang-pulang zonk ya,” pesannya.

Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh perempuan dari Komisi XI DPR RI, antara lain Puteri Anetta K., Annisa M.A. Mahesa, Julie Sutrisno Laiskodat, Anna Mu’awanah, Anis Byarwati, dan Andi Yuliani Paris. Selain sesi edukasi, para peserta PMI juga mendapatkan materi tambahan mengenai produk tabungan emas dari Pegadaian, layanan remitansi dan QRIS dari perbankan, serta perencanaan keuangan.

Sesi berbagi pengalaman dari figur PMI inspiratif juga dihadirkan untuk memotivasi dan meningkatkan semangat para pekerja migran. Sebagai puncak acara, dilakukan pengukuhan simbolis peserta PMI sebagai Duta Literasi Keuangan OJK dan BI kepada 11 orang yang merupakan tenaga pengajar dari KP2MI dan BP3MI. (*)

Read more

Local News