PanenTalks, Yogyakarta – Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) mendorong kemajuan ilmu dan teknologi dengan mengadakan pelatihan Nanoteknologi Akuatik. Kegiatan di Ruang Venture, lantai 6 Gedung AGLC ini terbuka bagi peneliti, dosen, mahasiswa, hingga praktisi yang tertarik dengan pengembangan nanoteknologi di sektor perikanan dan pertanian.
Dalam sambutannya, Prof. Subejo selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Pertanian UGM menekankan pentingnya jembatan antara riset dasar dan penerapannya secara praktis.
“Nanoteknologi memiliki peran besar dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas produk perikanan maupun pertanian. Ada harapan pelatihan ini mampu melahirkan ide-ide inovatif yang implementatif di masyarakat,” ujar Subejo.
Nanoteknologi Harus Memberi Manfaat
Dalam pelatihan, Prof. Alim Isnansetyo menyampaikan materi pertama yang mengulas dasar-dasar nanoteknologi, sejarah perkembangannya, dan potensi aplikasinya di bidang akuatik. Dosen Departemen Perikanan UGM ini mengingatkan bahwa teknologi ini harus dimanfaatkan secara nyata.
“Dengan teknologi ini, kita bisa menghasilkan produk yang lebih presisi, ringan, dan memiliki kinerja lebih baik,” tutur Alim.
Selanjutnya, Dr. Siti Ari Budhiyanti membawakan sesi kedua dengan membahas metode sintesis nanopartikel menggunakan pendekatan top-down dan bottom-up. Ia menggarisbawahi bahwa nanoteknologi bukan semata-mata tentang ukuran, tetapi juga perubahan sifat material.
“Dalam nanoteknologi, yang paling penting bukan hanya mengecilkan ukuran, tetapi juga menghasilkan perubahan sifat material yang memberi nilai tambah,” kata dia.
Tak hanya berisi teori, pelatihan ini juga mengadakan sesi praktikum langsung. Mulai dari pembuatan nanopartikel hingga pengenalan teknik karakterisasi material.
Para peserta mendapat kesempatan untuk mempraktikkan metode sintesis dan berdiskusi tentang potensi aplikasinya dalam sektor industri serta program pemberdayaan masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Fakultas Pertanian UGM berharap agar nanoteknologi semakin optimal sebagai solusi inovatif dalam meningkatkan produktivitas, ketahanan pangan, serta mendorong inovasi berkelanjutan yang ramah lingkungan, khususnya di bidang perikanan dan pertanian. (*)