PanenTalks, Semarang – Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang, Fonika Affandi mengatakan, pemberdayaan warga binaan menjadi salah satu kunci untuk mewujudkan ketahanan pangan di lapas dan rutan.
“Program ketahanan pangan dijalankan Lapas sejalan dengan program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI,” kata dia dia, dalam dialog interaktif *Kongkow Bareng Petani (Kobar Tani).
Sebuah program live streaming oleh Dinas Pertanian Kota Semarang di Lodji Gayeng Lapas Semarang, Jumat 22 Agustus 2025.
Di samping itu, lanjut dia, mendukung 13 program akselerasi Menteri Hukum dan HAM bidang Pemasyarakatan. Topik berfokus pada pelaksanaan kegiatan pertanian di lahan terbatas, namun mampu menghasilkan output maksimal.
“Kita bekali dan fasilitasi kebutuhan mereka agar mampu mengoptimalkan lahan yang ada,” kata dia.
Dia melanjutkan, kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada profit semata, tetapi juga pada dampak jangka panjang. Meliputi investasi sumber daya manusia warga binaan agar lebih maju, mandiri dan produktif.
Ketahanan pangan, kata dia, tidak hanya terbatas pada sektor pertanian melainkan mencakup perikanan dan peternakan. Kemandirian pangan dari dalam lapas dapat menjadi kontribusi nyata bagi terwujudnya bangsa mandiri, kuat dan berdaulat.
Pihaknya berharap agar kegiatan pembinaan ini tidak hanya menjadi rutinitas semata, melainkan mampu menumbuhkan semangat baru bagi warga binaan untuk terus berinovasi.
Selain, menjadi inspirasi bagi masyarakat luas bahwa dari balik jeruji pun dapat lahir karya dan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional. (*)