PanenTalks, Jakarta – Pemerintah terus mematangkan berbagai persiapan untuk memastikan kelancaran dan keselamatan arus balik Lebaran 2025, baik di jalur darat, laut, maupun udara.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen mengelola arus balik seoptimal mungkin, dengan mengacu pada pengalaman arus mudik yang dinilai relatif lancar.
“Kami akan mengelola arus balik semaksimal mungkin, seperti halnya arus mudik kemarin. Pelaksanaan arus mudik menjadi catatan dan pembelajaran dalam menyiapkan arus balik. Persiapan sarana dan prasarana tidak ada yang berubah. Kami juga tetap bersiap mengantisipasi penumpukan kendaraan pada waktu-waktu tertentu,” ujar Menhub Dudy dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (4/4/2025).
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah mendorong kebijakan Work From Anywhere (WFA), atau bekerja dari mana saja. Menhub menyebut kebijakan ini memberi keleluasaan bagi para pemudik dalam memilih waktu perjalanan kembali, sehingga bisa mengurai potensi kepadatan pada puncak arus balik.
“Kebijakan WFA menjadi peluang bagi masyarakat untuk mengatur waktu kembali dengan lebih fleksibel. Kami sangat menganjurkan masyarakat memanfaatkan kebijakan tersebut dalam merencanakan perjalanan arus balik,” tuturnya.
Menhub juga mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam kelancaran arus mudik tahun ini. Sinergi antar instansi dinilai menjadi kunci keberhasilan.
“Terima kasih atas kerja sama seluruh stakeholder lintas kementerian, TNI, Polri, BUMN, para pemudik, serta pihak terkait lainnya. Kami harap kerja sama tersebut terus terjalin saat pelaksanaan arus balik,” tambahnya.
“Keselamatan adalah yang utama. Mari kita saling menghormati di jalan agar arus balik bisa berlangsung aman dan nyaman,” pungkasnya.
Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi, puncak arus balik diperkirakan terjadi pada H+5 atau 6 April 2025. Untuk itu, Menhub mengimbau para pemudik untuk saling menghargai di jalan dan menjaga ketertiban selama perjalanan.