PanenTalks, Jakarta – Pemerintah menyatakan produksi beras dalam negeri melampaui kebutuhan nasional sehingga tidak melakukan impor beras pada 2025.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan, Indonesia membuktikan kedaulatan dan martabat bangsa sangat kuat.
“Keberhasilan ini adalah buah kerja keras seluruh jajaran mulai dari petani, penyuluh, pemerintah daerah, hingga dukungan penuh dari Presiden RI Prabowo Subianto,” ungkap Andi Amran Sulaiman, mengutip dari laman pertanian.go.id.
Pihaknya bergerak cepat melalui strategi pompanisasi, mekanisme dan penyediaan benih unggul. Hasilnya, Indonesia tidak lagi impor beras konsumsi dan stok tertinggi dalam sejarah.
Impor hanya dilakukan secara terbatas untuk keperluan khusus seperti hotel, restoran dan kafe.
Sebagai catatan, Indonesia sebelumnya merupakan pengimpor beras terbesar kelima dunia pada 2023, dengan total impor 3,06 juta ton.
Mayoritas impor dari Thailand (1,38 juta ton atau 45,12 persen) dan Vietnam (1,15 juta ton atau 37,47 persen).
Dia mengatakan, cadangan beras pemerintah menembus angka 3,5 juta ton per Mei 2025, tertinggi dalam 57 tahun terakhir.
Prestasi ini merupakan hasil nyata dari strategi intensifikasi dan ekstensifikasi dijalankan pemerintah, termasuk percepatan tanam, pompanisasi, hingga penggunaan benih unggul.
Bulog, kata dia, juga berperan penting dalam menyerap produksi petani. Hingga Mei 2025, Bulog telah menyerap 1,8 juta ton beras dari petani, menjadi penyangga utama ketahanan pangan nasional.
“Anjloknya harga beras dunia menjadi peringatan keras bagi eksportir seperti Thailand, Vietnam, dan Kamboja untuk segera beradaptasi dengan dinamika pasar,” kata dia,
Di sisi lain, kata dia, momen emas bagi Indonesia memperkuat posisi sebagai negara mandiri pangan dan bersiap menjadi eksportir.
Namun, kata dia, pemerintah tetap harus mewaspadai tantangan jangka panjang.
Meliputi perubahan iklim, penurunan luas lahan pertanian dan fluktuasi pasar global, penguatan teknologi pertanian, pengelolaan air dan infrastruktur distribusi.
“Ke depan, kami akan perkuat lagi petani kita agar bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Bukan tidak mungkin, Indonesia jadi pengekspor beras,” ujar Mentan Amran. (*)