PanenTalks, Bantul – Pemerintah Kabupaten Bantul menyalakan kembali semangat gotong royong di tengah masyarakat dan kelompok tani. Seruan ini bergema kuat dalam upaya menjaga keberlanjutan air bersih, kunci utama untuk memperkokoh ketahanan pangan daerah di tengah gempuran perubahan iklim dan penyusutan lahan.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, dengan tegas menyatakan, “Air adalah milik negara, dikuasai oleh negara, dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Maka dari itu, marilah kita manfaatkan air ini secara gotong royong untuk mendukung pertanian di Bantul.”
Penegasan ini disampaikan dalam Peringatan Hari Ulang Tahun ke-12 Gerakan Irigasi Bersih–Merti Tirta Amartani (GIB-MTA) di Aula Kalurahan Potorono pada Selasa (3/6).
Meski lahan pertanian di Bantul menyusut hingga sekitar 14.000 hektar, Bupati Halim optimis produktivitas pertanian tetap stabil. Rahasianya? Intervensi pemerintah melalui bantuan alat dan mesin pertanian, pupuk, serta pembebasan pajak PBB bagi lahan pertanian, terbukti menjadi penyelamat.
Tak berhenti di situ, Pemkab Bantul juga meluncurkan strategi jitu untuk pertanian berkelanjutan. Setiap gabungan kelompok tani (gapoktan) akan didorong untuk memproduksi pupuk organik secara mandiri.
“Ini telah dirancang oleh Dinas Pertanian dan akan kita bantu dari sisi permodalannya, agar ketergantungan pada pupuk kimia ini bisa berkurang,” imbuh Abdul Halim Muslich.
Perayaan HUT Ke-12 GIB-MTA menjadi momentum krusial, menyatukan visi pemerintah dan para petani. Ketua Penyelenggara HUT GIB-MTA menegaskan, produktivitas lahan pertanian tak bisa dilepaskan dari kualitas sistem irigasi. Oleh karena itu, menjaga irigasi tetap bersih sebagai tulang punggung sektor pertanian Bantul adalah tugas bersama
Irigasi bersih ini sangat penting untuk mendukung kebutuhan air irigasi di Kabupaten Bantul. Saat ini di Bantul cakupan layanan mencapai 8.634 hektar, dengan tingkat kecukupan air sebesar 77 persen.
“Ini memastikan bahwa lahan petani yang sebelumnya kekurangan air kini tetap bisa produktif,” ujar Yitno.
Peringatan HUT GIB-MTA diisi dengan berbagai simbolis yang sarat makna, seperti pelepasan ikan, pemecahan kendi, serta pembukaan pintu air atau gejlik oleh Bupati Bantul. (*)
Editor: Rahmat