Jumat, Oktober 17, 2025

Pemkab Blora Waspadai PMK Berdampak Serius ke Perekonomian

Share

PanenTalks, Blora – Pemerintah Kabupaten Blora terus mewaspadai penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sempat berdampak serius terhadap perekonomian wilayah tersebut.

“Dampak kasus PMK pada hewan ternak membuat turunnya perekonomian,” kata Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Ngaliman, melansir laman blorakab.go.id.

Dia menerangkan, serangan virus PMK ini sangat cepat sekali menyebar. Oleh sebab itu, dahulu terpaksa menutup pasar hewan untuk mencegah agar tidak lebih meluas.

“Setelah satu bulan tidak ada laporan kasus PMK, pasar hewan kita buka lagi,” jelas Ngaliman dalam acara sosialisasi penanggulangan PMK di Pendopo Kecamatan Randublatung, Selasa 17 Oktober 2025.

Dia menerangkan, mayoritas warga Blora adalah petani dan peternak. Penemuan kasus PMK ini membuat peternak merugi karena harga jual hewan ternak turun. Untuk mengantisipasi kasus PMK, DP4 Blora sudah menyiapkan tenaga kesehatan hewan terbaik. Hal ini agar meningkatkan peternakan di Blora.

Adapun gejala klinis pada ternak mengalami demam tinggi 39-41 derajat Celcius, hipersalivasi atau mengeluarkan banyak air liur, ada lepuh atau erosi pada mulut, lidah dan hidung, luka pada kaki. Kemudian, ternak mengalami lepas kuku.

Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan hewan penderita. Bisa jugakontak tidak langsung melalui droplet, leleran hidung, atau keropeng luka kulit, transportasi ternak, peralatan dan kandang, tersebar melalui angin.

“Jika menemui gejala PMK, peternak bisa memisahkan antara hewan sakit dan sehat,” kata dia.

Peternak, kata dia, bisa melakukan desinfeksi kandang atau semprot kandang menggunakan air campur desinfektan. Membersihkan kandang menggunakan cairan pemutih (sodium hipoklorid) atau pembersih lantai (benzalkonium klorida) atau citrun dengan rincian minimal 2x sehari.

Jika ada kasus PMK, minimal 1x sehari jika dekat kandang kasus PMK, minimal dua hari sekali di wilayah kasus PMK, minimal satu minggu sekali jika belum ada kasus.

“Upayakan agar hewan sakit tetap makan, meskipun nafsu makannya menurun. Jangan jual ternak yang sakit, PMK bisa sembuh dengan penanganan tepat, segera lapor pada petugas kesehatan hewan DP4,” terangnya.

Cara mencegah PMK yaitu desinfeksi kandang dan tidak memberikan sisa makanan hewan sakit ke ternak sehat. Kemudian, lakukan vaksinasi. Pentingnya upaya pencegahan terhadap penyakit PMK ini.

“Untuk saat ini zero PMK. Meski demikian, upaya-upaya pencegahan ini semakin maksimal,” kata dia. (*)

Read more

Local News