PanenTalks, Kudus – Pemerintah Kabupaten Kudus meminta seluruh SPPG di wilayah tersebut dilengkapi dengan SLHS dan CCTV sebagai upaya menjamin keamanan makanan untuk program MBG itu.
“Langkah preventif agar terhindar dari kejadian luar biasa (KLB) terkait program makan bergizi gratis (MBG),” kata Bupati Kudus Sam’ani Intakoris saat mengunjungi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Berkat Mulia Sentosa di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, melansir jatengprov.go.id, belum lama ini.
Pihaknya sudah menjalin omunikasi dengan Forkopimda dan dinas terkait mencegah supaya tidak terjadi KLB. Dalam hal ini, kuncinya adalah kolaborasi dan bekerjasama dengan semua pihak.
“Pentingnya penerapan standar operasional prosedur (SOP) di setiap dapur MBG,” kata dia. .
Sebagai langkah konkret, lanjutnya, SPPG dituntut memiliki Surat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) lengkap dengan CCTV. Bupati menyebut, CCTV menjadi pilot project, dalam menjamin keamanan makanan di tiap-tiap SPPG.
“SPPG juga wajib memiliki SLHS, dan wajib dipasangi CCTV, yang nantinya dapat dipantau oleh pemkab, Polres, dan Kodim. Ini wujud pengawasan dan transparansi terkait aktivitas SPPG,” kata dia.
Perwakilan Yayasan Berkat Mulia Sentosa, Prof Bambang WHEP berkomitmen menjaga kualitas layanan gizi, dan mengajak seluruh stakeholder untuk ikut mengawasi.
“Ada tiga hal yang perlu diawasi, pertama terkait SDM yang harus disiplin, kedua pengawasan saat makanan didistribusikan, dan ketiga saat penerimaan MBG di sekolah,” tegas Guru Besar Universitas Diponegoro. (*)
