Minggu, Agustus 17, 2025

Pemkab Rembang Dorong Manfaatkan Tanaman Herbal di Pekarangan

Share

PanenTalks, Rembang – Pemerintah Kabupaten Rembang mendorong memanfaatkan tanaman herbal di pekarangan mendukung program ketahanan pangan.

Seperti kolaborasi kegiatan Pemerintah Desa Dadapan Kecamatan Sedan dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Al Anwar Sarang.

Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ mengatakan, pelatihan merupakan langkah nyata memanfaatkan potensi lokal menjawab tantangan nasional di bidang kesehatan dan kemandirian pangan.

“Kegiatan ini sangat positif, mengajarkan masyarakat untuk memanfaatkan tanaman herbal di lingkungan sekitar,” kata dia, Selasa 5 Agustus 2025.

Dia mengharapkan, program ini bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain. Pelatihan herbal tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam delapan program prioritas pembangunan (astacita), khususnya penguatan ketahanan pangan.

“Program ini mendukung arahan Presiden Prabowo dalam astacita, terutama terkait ketahanan pangan,” kata dia.

Pemkab, kata dia, wajib mendukung dan menyebarluaskan kegiatan seperti ini ke seluruh wilayah Rembang.

Dia berpesan agar semangat pemberdayaan oleh mahasiswa KKN tidak berhenti setelah masa tugas mereka berakhir.

“Kalau mahasiswa KKN pulang, jangan sampai semangat ini ikut hilang. Harus istiqomah, terus dilanjutkan, karena ini program yang sangat bermanfaat,” kata dia.

Salah satu mahasiswa KKN, Nihayatus Sa’adah mengatakan, pelatihan herbal keluarga merupakan bentuk kontribusi mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat berbasis potensi lokal.

“Jadi melihat potensi di Desa Dadapan di sini memang banyak terkait tanaman obat-obatan, jadi output nanti warga bisa mengoptimalkan,” kata dia.

Pelatihan herbal tersebut melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), masyarakat setempat, dan mahasiswa. Para peserta mendapat pelatihan memproduksi dua jenis produk herbal, yaitu Curcuma Pro dan Curcuma Platinum. Dua herbal guna mendukung kesehatan keluarga serta penanganan stunting.

“Untuk pelatihan pembuatan curcuma pro dan curcuma platinum, itu tentang obat-obatan lebih mengarah kepada mengatasi stunting,” kata dia.

Selain dari sisi kesehatan, program ini juga mampu membuka peluang ekonomi baru melalui pengembangan produk herbal berbasis UMKM di Desa Dadapan. (*)

Read more

Local News