PanenTalks, Salatiga – Pemerintah Kota Salatiga memberikan bantuan 7.750 kg cadangan beras kepada 775 kepala keluarga dalam kategori miskin. Setiap keluarga mendapatkan 10 kg sebagai bagian dari Gerakan Pangan Murah dan Sosialisasi ‘Stop Boros Pangan’ 2025.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga, Henni Mulyanni mengatakan, masyarakat sangat menantikan akses pangan murah dan terjangkau.
“Antusiasme masyarakat tinggi. Sebanyak 2,5 ton beras dan berbagai sembako dengan harga terjangkau, ludes diserbu masyarakat,” kata Henni melansir jatengprov.go.id, Rabu 18 Juni 2025.
Dia menilai, kegiatan ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan dan mengedukasi masyarakat. Dalam hal ini, mengajak anak muda pentingnya menjaga pangan, menghargai proses dan bijak dalam mengonsumsi. Hal tersebut sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada generasi muda.
Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan mengatakan, dukungan penuh terhadap sosialisasi “Stop Boros Pangan”, sebagai langkah konkret mengatasi ketimpangan akses dan menjaga lingkungan.
“Saya sangat menyambut baik sosialisasi stop boros pangan pada hari ini bertujuan untuk mengurangi ketimpangan akses pangan, melalui pengelolaan lebih bijaksana,” ujar Robby.
Sebelumnya, Pemkot Salatiga beberapa waktu lalu menggelar kompetisi Duta Stop Boros Pangan dan telah menyeleksi para kontestan. Ajang ini sebagai bagian dari gerakan stop boros pangan.
Dewan Juri telah memilih enam kandidat untuk berkompetisi di depan masyarakat umum. Sedangkan, rangkaian puncak acara berlangsung di Lapangan Noborejo Tengah.
Sosok terpilih menjadi garda depan dalam menyebarluaskan pesan tentang pentingnya bijak mengonsumsi pangan, terutama di kalangan muda. Duta Stop Boros Pangan adalah Juara I Bintang Sachio (SMA N 1), Juara II Muhammad Arif (UIN), dan Juara III Aqila Maulida (SMA N 3). (*)