PanenTalks, Semarang – Pemerintah Kota Semarang menjajaki peluang kerja sama dengan Inggris.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengatakan, pentingnya kehadiran Kedubes Inggris mendukung inovasi lokal.
Pihaknya menekankan potensi ekonomi dari inovasi pengelolaan sampah ini.
“Dan kemudian membawa produk sampah yang menjadi furniture, itu kemudian kesempatan pertamanya itu diberikan kepada Kota Semarang,” kata dia, belum lama ini.
Kunjungan ini bertepatan dengan penyerahan tiga buah kursi produk daur ulang berbahan residu sampah dari Parongpong Raw Lab, merupakan hasil Program FutureGen for Change.
Program Pemerintah Inggris bekerja sama dengan Pijar Foundation bertujuan mencari solusi inovatif untuk masalah perkotaan.
Parongpong adalah salah satu dari enam startup pemenang yang fokus pada pengelolaan sampah di Semarang.
“Ada kesempatan secara ekonomi yang bisa diambil. Kalau kita punya jati barang yang sudah penuh sesat dengan sampah, ternyata kita bisa memanfaatkan menjadi sebuah bisnis,” kata dia.
Duta Besar Inggris, Dominic Jermey mengatakan, kunjungan resmi pertama kali ke Semarang.
“Alasan lain memilih Kota Semarang adalah karena para pebisnis Inggris ingin mencari mitra di kota ini dan bekerja sama,” kata dia.
Ia menjelaskan, tujuan utama kunjungan meningkatkan kerja sama bilateral dengan menjalin hubungan, mendengar perspektif lokal.
Selain itu, melihat langsung bagaimana kemitraan Inggris-Indonesia memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Sir Keir Starmer telah sepakat untuk meluncurkan kemitraan strategis yang baru tahun ini,” kata dia.
Kemiteraan ini berfokus pada pertumbuhan ekonomi, iklim dan energi, keamanan dan pertahanan. Selain itu, masyarakat dan sosial, dengan kemitraan lokal sebagai ujung tombak dalam pelaksanaannya.
Di samping sampah, Duta Besar dan Wali Kota juga membahas upaya penanganan banjir. (*)

