PanenTalks, Semarang – Pemerintah Kota Semarang memastikan keberlangsungan hidup pasar tradisional di tengah masuknya investasi toko modern di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng mengakui, persaingan antara sektor modern dan tradisional semakin sengit. Keduanya menyasar pasar sama yakni warga Kota Semarang. “Perlu ada inisiatif strategis agar pedagang pasar dan pelaku UMKM bisa bertahan dan tetap menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi,” kata dia, Jumat 11 Juli 2025.
Menurut dia, salah satu langkah nyata adalah memperkuat kerja sama antara dinas-dinas selama ini disebut-sebut ego sektoral.
Wali Kota menyanggah tudingan tersebut dan justru menekankan pentingnya kolaborasi antara instansi seperti Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi dan UMKM, DPMPTSP hingga Satpol PP dan Dinas Perhubungan dalam mendukung kegiatan ekonomi lokal.
“Kalau ada event Dinas Perdagangan, otomatis Satpol PP dan UMKM juga turun tangan. Tidak ada yang berjalan sendiri,” ujarnya.
Pihaknya juga menyoroti kondisi Pasar Jatingaleh karena aktivitas menurun dari masa lalu. “Salah satu penyebabnya adalah akses jalan yang buruk,” kata dia.
Ia pun meminta Pj Sekda Kota Semarang sekaligus Kepala Bappeda Budi Prakosa, untuk segera merancang pembangunan jembatan penghubung guna memudahkan akses ke pasar tersebut.
“DED-nya (Detail Engineering Design) saya minta rampung akhir tahun ini. Tahun depan dibangun,” tegasnya.
Agustina menyampaikan terima kasih kepada para pendukung, sahabat dan warga hadir. Ia berjanji terus bergerak menyusuri tiap jengkal Kota Semarang untuk memastikan semua lini mendapat perhatian pemerintah. (*)