PanenTalks, Semarang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mempertegas komitmen mewujudkan ekosistem halal demi mendongkrak perekonomian daerah.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mengaku, pernah mendapat laporan dari pelaku usaha kesulitan mendapatkan sertifikasi halal. Hal ini lantaran berdampingan dengan tempat usaha tidak halal.
“Itu juga kenapa saya mendukung adanya sudut halal dan non-halal. Bukan membedakan, tetapi faktanya yang seperti ini dapat menggugurkan proses sertifikasi halal,” kata dia, Selasa, 22 Juli 2025.
Pihaknya mengatakan pentingnya penguatan ekosistem halal dimulai dari hulu. Proses mulai dari penyembelihan sehingga peran Juru Sembelih Halal (Juleha) sangat krusial.
“Penting untuk melakukan pendampingan sertifikasi halal bagi Rumah Potong Hewan (RPH) dan penyediaan produk halal memadai di pusat-pusat perbelanjaan,” kata dia.
Kepala Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, kegiatan ini menjadi kontribusi nyata mendorong kemandirian bangsa dan memajukan ekonomi halal di daerah.
Rangkaian Fajar 2025 mencakup edukasi ekonomi syariah, pelatihan pelaku industri kreatif, fasilitasi sertifikasi halal produk olahan, juga pendampingan untuk RPH dan juru sembelih halal.
“Salah satu contoh keberhasilan adalah fasilitasi RPH Sulaimaniyah produknya telah mengarah ke sertifikasi halal,” kata dia.
Dia melanjutkan, festival ini juga mengadakan seminar nasional, bootcamp modest fashion, business matching pembiayaan syariah, serta Fajar Halal Experience sebagai panggung pameran produk UMKM dan pesantren. Tahun ini kami juga selenggarakan olimpiade antar santri, lalu juga akan menampilkan produk-produk unggulan pesantren.
“Kegiatan ini sejalan dengan cita-cita Indonesia menjadi pusat industri halal dunia pada 2029 sebagaimana target dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI),” kata dia.
Sebagai informasi, penyelenggaraan Festival Jateng Syariah (Fajar) 2025 pada 14–17 Agustus 2025 di Queen City Mall, Kota Semarang. Kegiatan tahunan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah menjadi ajang strategis mengakselerasi penguatan ekonomi dan keuangan syariah di wilayah Jateng. (*)
