PanenTalks, Semarang – Jawa Tengah menempati posisi pertama sebagai provinsi dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) terbesar. Total penyaluran KUR di Jawa Tengah mencapai Rp30,48 Triliun atau 16,9 persen dari total nasional, dengan jumlah penerima sebanyak 590.316 debitur.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kementerian Koordinator Bidang, Ferry Irawan mengatakan, pelaku UMKM di Jawa Tengah memanfaatkan KUR secara optimal.
“Hal ini juga didukung posisi PT Jamkrida sebagai penjamin risiko dan peran Bank Jateng sebagai penyalur,” kata Ferry dalam Focus Group Discussion (FGD) Sosialisasi dan Optimalisasi Penyaluran Kredit Usaha Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) serta Kredit Industri Padat Karya (KIPK), Selasa, 9 September 2025.
Menanggapi capaian tersebut, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mengatakan, capaian ini berkat kerja keras bersama. Mulai dari pemerintah daerah, perbankan, penjamin, hingga para pelaku usaha.
“Keberadaan KUR tidak hanya memperkuat sektor pertanian melalui Kredit Alsintan, tetapi juga menggerakkan industri padat karya mampu menyerap banyak tenaga kerja,” kata dia.
Jawa Tengah, kata dia, menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi, mendukung ketahanan pangan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Kalau sistemnya bagus, saya rasa sumbangan kita untuk ketahanan pangan bisa lebih besar lagi, bahkan bisa menjadi nomor satu,” kata dia.
Dalam acara tersebut juga penyerahan simbolis Kredit Alsintan kepada beberapa pelaku usaha. Seperti Totok Rusdiyanto, pengusaha jasa persewaan alsintan (debitur Bank Jateng, plafon Rp505 Juta). Antok, pelaku usaha alsintan (calon debitur BRI, plafon Rp550 Juta).
Selanjutnya Kaharudin, pengusaha jasa penyewaan alsintan (calon debitur Bank Mandiri, plafon Rp520 Juta). Achmad Samsul Hadi, pelaku usaha jasa taxi alsintan (combine harvester) dan perdagangan gabah (calon debitur BNI, plafon Rp540 Juta). (*)